BIN mengejar target vaksin booster hingga 50 persenYogyakarta (ANTARA) - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Daerah Istimewa Yogyakarta, berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan setempat menggenjot kegiatan vaksinasi booster di kabupaten/kota se-DIY dengan harapan kecepatan vaksin penguat itu seperti ketika vaksinasi primer atau dosis pertama dan kedua.
Koordinator Binda DIY untuk Vaksinasi COVID-19, Adi Riyanto di Yogyakarta, Selasa mengatakan, cakupan vaksinasi booster di wilayah DIY saat ini masih sekitar 30an persen, sementara capaian yang diharapkan Gubernur DIY sebanyak 50 persen hingga akhir Juli 2022.
"Masih jauh dari yang diharapkan, kalau kita mau naikkan satu persen saja perlu tambah 8.000 sasaran, padahal capai 8.000 itu susah, makanya kita serempak semuanya di kabupaten se-DIY jalan, dan semoga kecepatan booster seperti yang vaksin pertama dan kedua," katanya.
Dia mengatakan, seperti yang dilakukan di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Yogyakarta hari ini dilakukan percepatan booster dengan target 400 orang, juga di beberapa wilayah lainnya, termasuk di Dinkes DIY yang dilayani selama seminggu ke depan.
Baca juga: BIN Daerah Sumbar buka gerai vaksin booster di puskesmas Pasaman Barat
Baca juga: Binda-Dinkes DIY percepat vaksinasi penguat turunkan level PPKM
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat di wilayah DIY diharapkan memanfaatkan langkah percepatan vaksinasi booster yang kini digenjot pemda berkolaborasi dengan Binda, apalagi dengan booster, masyarakat menjadi lebih aman dalam beraktivitas di tengah pandemi.
"Sejak adanya varian baru ini dikhawatirkan bisa menyebabkan naiknya kasus, tapi jangan sampai, makanya kita harapkan karena ekonomi dan kesehatan harus jalan bareng-bareng, regulasi yang sudah sudah dilakukan pemerintah jangan sampai tidak dimanfaatkan," katanya.
Apalagi, saat ini, pemerintah telah memberlakukan vaksin booster menjadi salah satu syarat melakukan perjalanan jauh dengan kereta api dan pesawat, dan nantinya juga akan diterapkan dalam aktivitas dalam menunjang perekonomian masyarakat lainnya.
"Dan kita bisa lihat dampak dari setelah divaksin booster itu kasusnya dapat semakin ditekan, dan kita juga sudah pelopori pandemi jadi endemi, dan kalau endemi (penanganan) akan berbayar karena dianggap sudah selesai," katanya.
Dia juga mengatakan, sejauh ini di wilayah DIY belum ada penyebaran COVID-19 varian baru, dan tambahan kasus rata-rata merupakan varian lama, akan tetapi tidak terlalu berpengaruh, karena rata-rata kekebalannya sudah 70 persen.
"Makanya dari BIN mengejar target vaksin booster hingga 50 persen, masih ada waktu untuk kita berusaha semaksimal mungkin, karena memang kendala di awal itu sasaran. Namun dengan regulasi baru ini sedikit memaksa untuk booster," katanya.
Baca juga: Binda DIY bantu percepatan vaksinasi penguat bagi para lansia
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat di wilayah DIY diharapkan memanfaatkan langkah percepatan vaksinasi booster yang kini digenjot pemda berkolaborasi dengan Binda, apalagi dengan booster, masyarakat menjadi lebih aman dalam beraktivitas di tengah pandemi.
"Sejak adanya varian baru ini dikhawatirkan bisa menyebabkan naiknya kasus, tapi jangan sampai, makanya kita harapkan karena ekonomi dan kesehatan harus jalan bareng-bareng, regulasi yang sudah sudah dilakukan pemerintah jangan sampai tidak dimanfaatkan," katanya.
Apalagi, saat ini, pemerintah telah memberlakukan vaksin booster menjadi salah satu syarat melakukan perjalanan jauh dengan kereta api dan pesawat, dan nantinya juga akan diterapkan dalam aktivitas dalam menunjang perekonomian masyarakat lainnya.
"Dan kita bisa lihat dampak dari setelah divaksin booster itu kasusnya dapat semakin ditekan, dan kita juga sudah pelopori pandemi jadi endemi, dan kalau endemi (penanganan) akan berbayar karena dianggap sudah selesai," katanya.
Dia juga mengatakan, sejauh ini di wilayah DIY belum ada penyebaran COVID-19 varian baru, dan tambahan kasus rata-rata merupakan varian lama, akan tetapi tidak terlalu berpengaruh, karena rata-rata kekebalannya sudah 70 persen.
"Makanya dari BIN mengejar target vaksin booster hingga 50 persen, masih ada waktu untuk kita berusaha semaksimal mungkin, karena memang kendala di awal itu sasaran. Namun dengan regulasi baru ini sedikit memaksa untuk booster," katanya.
Baca juga: Binda DIY bantu percepatan vaksinasi penguat bagi para lansia
Baca juga: Epidemiolog yakin kasus harian COVID-19 lampaui 5.085 kasus
Baca juga: Satgas: Vaksin penguat penting untuk orang-orang berisiko
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022