anjungan Jatim dipercantikSurabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi akan merenovasi kondisi Anjungan Jatim di Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta sebagai salah satu upaya mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
"Anjungan Jatim dipercantik dan diperkuat kontennya di TMII," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam siaran pers diterima di Surabaya, Selasa.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berada di Jakarta untuk meninjau TMII sekaligus menggelar rapat koordinasi terbatas dengan beberapa kepala OPD terkait membahas renovasi anjungan.
Pembenahan akan dikebut sejalan dengan renovasi secara luas yang dilakukan Pemerintah Pusat di area TMII, dan diharapkan selesai sebelum pelaksanaan KTT G20 Oktober 2022.
Baca juga: Jadi lokasi G20, Kementerian PUPR rehabilitasi TMII Rp1,2 triliun
Baca juga: TMII kembali tutup untuk revitalisasi hingga September 2022
Selain itu, upaya ini juga menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang meminta para kepala daerah merenovasi anjungan daerahnya masing-masing di TMII.
Gubernur Khofifah meninjau satu per satu bangunan yang ada di anjungan, mulai replika Candi Penataran di bagian depan pintu masuk.
Selain itu, ia juga meninjau bangunan khas kabupaten/kota di Jatim seperti rumah adat dapur Pacitan, rumah adat Situbondo, rumah adat Sumenep, rumah adat Bangkalan, Pendopo Ponorogo, rumah dokar, bangunan panggung kesenian, serta joglo.
Usai meninjau, Khofifah memberikan sejumlah catatan untuk perbaikan, baik pembenahan fisik maupun konten yang ditampilkan di Anjungan Jatim.
Mantan menteri sosial itu menginginkan agar daya tarik dan potensi masing-masing kabupaten/kota di Jatim lebih dimaksimalkan lagi.
"Dari hasil peninjauan Pak Mendagri ke anjungan-anjungan di TMII pada 17 Juli lalu, sebenarnya Jatim masuk kategori perbaikan ringan. Namun, kami akan memaksimalkan terutama dalam mengangkat potensi kabupaten/kota di Jatim untuk Trade, Tourism dan Investment (TTI)," ucapnya.
Baca juga: Tito Karnavian minta kepala daerah pugar anjungan daerah di TMII
Selain itu, upaya ini juga menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang meminta para kepala daerah merenovasi anjungan daerahnya masing-masing di TMII.
Gubernur Khofifah meninjau satu per satu bangunan yang ada di anjungan, mulai replika Candi Penataran di bagian depan pintu masuk.
Selain itu, ia juga meninjau bangunan khas kabupaten/kota di Jatim seperti rumah adat dapur Pacitan, rumah adat Situbondo, rumah adat Sumenep, rumah adat Bangkalan, Pendopo Ponorogo, rumah dokar, bangunan panggung kesenian, serta joglo.
Usai meninjau, Khofifah memberikan sejumlah catatan untuk perbaikan, baik pembenahan fisik maupun konten yang ditampilkan di Anjungan Jatim.
Mantan menteri sosial itu menginginkan agar daya tarik dan potensi masing-masing kabupaten/kota di Jatim lebih dimaksimalkan lagi.
"Dari hasil peninjauan Pak Mendagri ke anjungan-anjungan di TMII pada 17 Juli lalu, sebenarnya Jatim masuk kategori perbaikan ringan. Namun, kami akan memaksimalkan terutama dalam mengangkat potensi kabupaten/kota di Jatim untuk Trade, Tourism dan Investment (TTI)," ucapnya.
Baca juga: Tito Karnavian minta kepala daerah pugar anjungan daerah di TMII
Baca juga: Menteri PUPR: Renovasi TMII tuntas akhir Juli 2022
Pembenahan di beberapa titik, kata Khofifah, juga akan didukung digitalisasi informasi dan teknologi, seperti menampilkan konten wisata dan budaya dalam format artificial intelligence.
Harapannya, pengunjung bisa menikmati walaupun belum berkunjung langsung ke lokasi tersebut.
"Jadi proses digitalisasi ini harus dimaksimalkan terutama yang bisa menampilkan informasi TTI Jatim," kata Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut.
Sementara itu, Gubernur Khofifah juga akan mengajak para bupati/wali kota se-Jatim untuk menampilkan keunggulannya di Anjungan Jatim di TMII, mulai pertunjukan seni, pameran produk dan potensi unggulan.
"Sebenarnya sudah sering digunakan untuk promosi budaya, pagelaran seni budaya, pameran produk unggulan ekonomi daerah sampai seminar dan lokakarya. Tapi, tetap potensi ini akan dimaksimalkan lagi," tutur dia.
"Harapan kami, ketika para delegasi G20 datang dan melihat potensi Jatim, mereka kemudian tertarik untuk berinvestasi," tambah Khofifah.
Baca juga: Mensesneg jajal kereta Garuda Kencana di TMII
Pembenahan di beberapa titik, kata Khofifah, juga akan didukung digitalisasi informasi dan teknologi, seperti menampilkan konten wisata dan budaya dalam format artificial intelligence.
Harapannya, pengunjung bisa menikmati walaupun belum berkunjung langsung ke lokasi tersebut.
"Jadi proses digitalisasi ini harus dimaksimalkan terutama yang bisa menampilkan informasi TTI Jatim," kata Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut.
Sementara itu, Gubernur Khofifah juga akan mengajak para bupati/wali kota se-Jatim untuk menampilkan keunggulannya di Anjungan Jatim di TMII, mulai pertunjukan seni, pameran produk dan potensi unggulan.
"Sebenarnya sudah sering digunakan untuk promosi budaya, pagelaran seni budaya, pameran produk unggulan ekonomi daerah sampai seminar dan lokakarya. Tapi, tetap potensi ini akan dimaksimalkan lagi," tutur dia.
"Harapan kami, ketika para delegasi G20 datang dan melihat potensi Jatim, mereka kemudian tertarik untuk berinvestasi," tambah Khofifah.
Baca juga: Mensesneg jajal kereta Garuda Kencana di TMII
Baca juga: Kemendagri dan TMII hadirkan Festival Harmoni Indonesia
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022