Jakarta (ANTARA) - Managing Director Bank Dunia Mari Elka Pengestu menyebutkan Bank dunia telah menyumbang 26 miliar dolar AS untuk mendanai pengentasan perubahan iklim di negara-negara berkembang pada 2021.
“Pada tahun fiskal terakhir di 2021 kami telah menyumbang 26 miliar dolar AS untuk pendanaan iklim bagi negara-negara berkembang dan kami bekerja dengan negara-negara berkembang untuk mendukung mereka,” katanya dalam Talkshow Summit Y20 Jakarta yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Dukungan yang diberikan berupa pengembangan platform dan strategi khusus tiap negara untuk melakukan pembangunan rendah karbon.
Ia menyebutkan sejak Mei 2021 Bank Dunia telah mengembangkan rencana aksi untuk meningkatkan komitmen pembiayaan iklim menjadi berkisar 30 sampai 40 persen dari total pembiayaan yang disalurkan.
Sebesar 50 persen dari pembiayaan iklim tersebut akan digunakan untuk negara-negara berkembang beradaptasi dalam penerapan kebijakan pengurangan emisi karbon mereka.
“Tapi kami tidak bisa melakukan pendanaan pengentasan perubahan iklim sendirian. Itu harus dilakukan dengan yang lain, dengan pemerintah, dengan bank pembangunan lainnya, dan yang paling penting juga penggalangan dana dari sektor swasta,” katanya.
Ia memandang saat ini lembaga-lembaga keuangan juga telah memiliki komitmen untuk mencapai target nol emisi karbon, tetapi kerapkali kesulitan menyalurkan pendanaannya.
“Diperlukan kebijakan terkait dimana pipa proyeknya dan dapatkan pendanaan mereka diukur untuk menunjukkan mereka betul-betul berinvestasi dalam pembangunan rendah karbon dan bukan sekadar greenwashing,” ucapnya.
Baca juga: Bank Dunia: Negara berkembang butuh 4 triliun dolar AS kurangi emisi
Baca juga: Bank Dunia: Pembiayaan baru untuk RI dukung pembangunan modal manusia
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022