Jayapura (ANTARA News) - Uskup Jayapura, Mgr Leo laba Ladjar, selaku salajh satu pimpinan agama masyarakat Papua meminta kepada aparat keamanan agar tidak mengejar dan menangkapi demonstran di depan Universitas Cendrawasih yang telah mengakibatkan kerusuhan sehingga beberapa polisi dan seorang anggota TNI-AU tewas, dan puluhan warga lain mengalami luka, Kamis sore (16/3). "Saat ini suasana masih penuh duka dan emosi akibat insiden kerusuhan di Abepura kemarin. Diharapkan aparat keamanan tidak melakukan pengejaran terhadap masyarakat," kata Leo kepada Menko Polhukam Widodo AS, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal Polisi Sutanto dan Kepala BIN Syamsir Siregar, di Jayapura, Jumat. Ia mengatakan hal itu dalam pertemuan antara para petinggi keamanan yang diutus oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan para tokoh agama, pemuka adat, tokoh pemuda dan masyarakat serta para tokoh politik di markas Kodam Jayapura. Uskup Leo menyampaikan belasungkawa terhadap jatuhnya korban jiwa di lingkungan aparat keamanan saat menangani para demonstran di Universitas Cenderawasih, Abepura, Kamis, yang berakhir pada kerusuhan massal. "Sebagai pimpinan agama kami, tidak mampu menenangkan masyarakat sehingga timbul korban", kata Uskup Leo dengan nada suara menyesal. Ia mengakui masalah PT Freeport Indonesia menjadi topik utama para demonstran itu. Hal itu merupakan salah satu masalah utama yang menimbulkan frustasi di tanah Papua. Leo mengharapkan Presiden dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di Papua sebagaimana yang terjadi di Aceh. Sementara itu, Menkopolhukam Widodo AS menyatakan setiap aspirasi dapat disampaikan dalam koridor yang dilakukan secara proporsional, antara lain melalui wakil rakyat dan saluran politik yang ada. Sementara itu, Rektor Uncen Prof. Dr. Bert Kambuaya menegaskan pihaknya akan menindak tegas mahasiswa yang terlibat dalam kasus demonstrasi yang berakhir kerusuhan. "Saya memperoleh informasi atau laporan dari ratusan pendemo hanya tercatat 10 mahasiswa Uncen," ungkap Bert. Dalam kesempatan itu, ia juga menyatakan memahami langkah aparat keamanan yang melakukan pengejaran terhadap para demonstran, di antaranya mahasiswa saat kerusuhan itu terjadi. Rektor melaporkan pula bahwa ada beberapa bangunan kampus yang rusak antara lain museum dan aula Uncen. Menko Polhukam, Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BIN tiba di Jayapura sekitar pukul 07.45 WIT dengan pesawat khusus. Setelah melakukan pertemuan dengan para tokoh agama, adat, masyarakat serta politisi, para petinggi keamanan akan memberikan penghormatan kepada para polisi yang tewas, kemudian mendatangi RS Polri guna mengunjungi polisi yang mengalami luka-luka dan penduduk sipil yang luka. Dari ke empat polisi yang tewas, satu jenasah akan dikubur di Sorong, satu di Jayapura, dua di Jakarta. Dua jenasah polisi sudah diterbangkan ke Jakarta dengan Merpati. (*)
Copyright © ANTARA 2006