Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta August Hamonangan mempertanyakan banjir masih terjadi hingga 92 RT dengan kedalaman 40 sampai 120 sentimeter pada Sabtu (17/7), padahal anggaran triliunan rupiah sudah digelontorkan untuk menanggulanginya.

"Padahal sudah triliunan anggaran banjir yang digelontorkan dalam lima tahun masa jabatan gubernur saat ini. Mana janjinya yang mampu menangani banjir dalam waktu cepat dengan berbagai caranya," kata dia di Jakarta, Senin.

Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta ini menilai banyak uang dikeluarkan untuk program penanganan banjir, mulai dari pembangunan sumur-sumur resapan hingga naturalisasi sungai, namun belum menunjukkan hasil signifikan.

"Program-program tersebut belum menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengurangi banjir Jakarta. Banjir masih terjadi dengan durasi hujan yang tidak begitu lama," tuturnya.

August mengingatkan kembali putusan PTUN yang mengabulkan tuntutan tujuh warga di Mampang, Jakarta Selatan, yang meminta Pemprov DKI menuntaskan pengerukan kali Mampang sampai ke Pondok Jaya dan membangun turap sungai di Kelurahan Pela Mampang, meskipun saat ini Anies tengah mengajukan banding.

"Ini bukti program-program penanganan banjir belum maksimal dijalankan secara rutin, salah satunya pengerukan di Kali Mampang tersebut. Belum lagi daerah lain yang sering terdampak banjir," ujarnya.

Politisi PSI ini juga mengatakan, masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta tinggal beberapa bulan lagi. Namun mengapa janjinya untuk pembenahan Jakarta terutama banjir belum juga teratasi.

"Ini merupakan catatan hitam Anies Baswedan yang menjabat selama 5 tahun belum mampu membenahi banjir di Jakarta. Jangan sampai banjir ini diwariskan pada pemimpin setelahnya," tuturnya.

Baca juga: Anies dinilai belum miliki solusi signifikan tanggulangi banjir
Baca juga: Wagub DKI nilai program penanganan banjir cukup berhasil

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022