"Saya menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban yang gugur tersebut," kata Presiden Yudhoyono.
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memprihatinkan bentrokan antara aparat keamanan dengan sejumlah warga di Papua, Kamis, yang mengakibatkan tiga anggota Polri dan satu anggota TNI AU meninggal. "Saya menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban yang gugur tersebut," kata Presiden dalam jumpa pers mendadak, di Jakarta, Kamis, didampingi Wapres Jusuf Kalla, Menko Polhukam Widodo AS, Kapolri Jenderal Pol Sutanto, Menko Perekonomian Boediono, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani. Yudhoyono mengatakan, "Kejadian ini bertentangan dengan semangat kita untuk mengatasi masalah tanpa kekerasan." Dalam kesempatan itu Presiden juga menyinggung tindakan segelintir elit di Papua yang ingin mengacaukan keadaan. "Ada tanda-tanda gerakan ini telah berubah yang tadinya hanya menyangkut masalah Freeport Indonesia, penolakan terhadap Irjabar, dan Pilkada, telah beralih menjadi persoalan kemerdekaan Papua," katanya. Karena itu, Presiden mengingatkan para elit politik di Papua untuk menyadari hal ini, termasuk Papua tetap menjadi bagian dari NKRI. Presiden juga telah memerintahkan aparat keamanan, baik Polri maupun TNI, untuk segera memulihkan situasi keamanan. "Polisi berada di garis paling terdepan," kata Yudhoyono dalam konferensi pers yang juga dihadiri Kepala BIN Syamsir Siregar itu. Presiden menambahkan, "Saya minta saudara-saudara kita di Papua yang melakukan kekerasan untuk menghentikan tindakan kekerasan tersebut." Bentrokan terjadi setelah massa dari berbagai komponen yang menyatakan diri Front Pembela Rakyat Papua memalang jalan nasional Abepura-Sentani, Jayapura, di depan Kampus Universitas Negeri Cenderawasih (Uncen). Aksi bentrok yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIT itu tidak hanya menewaskan empat aparat keamanan itu tetapi melukai tiga warga sipil dan satu anggota polisi. Para korban langsung dirawat di RSUD Abepura, sekitar 2 Km dari tempat demontrasi. Bentrokan itu terjadi setelah Wakil Ketua I DPR Provinsi Papua, Komarudin Watubun,SH turun berbicara dihadapan massa mengajak agar membuka palang betis di jalan nasional Abepura-Sentani.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006