Jayapura (ANTARA News) - Gubernur Papua Soadjuangon Situmorang menyayangkan gugurnya empat anggota polisi dalam insiden di Abepura, Kamis petang. Gubernur juga meminta masyarakat khususnya di kota Jayapura tidak terpancing isu-isu yang sengaja dilontarkan oknum yang tidak bertanggung jawab yang sengaja memecah belah kesatuan bangsa. Menurut Gubernur, polisi dalam menangani kasus demo dan pemblokiran jalan di depan Kampus Universitas Cenderawasih (UNCEN) Abepura sudah dilakukan dengan sangat persuasif sesuai dengan prosedur. Ia menyayangkan penutupan fasilitas umum, karena telah menganggu aktifitas masyarakat. Gubernur Papua menyatakan belasungkawa atas meninggalnya empat aparat yang terdiri dari dua anggota Brimob, satu anggota Dalmas Polres dan satu anggota TNI AU. Empat anggota yang tewas itu masing-masing Serda Agung Prihadi anggota Lanud Sentani Jayapura, Briptu Arizo dan Bripda Heri dari Brimob serta Bripda Suleman dari Dalmas. Sedangkan Polisi yang mengalami luka-luka dan menjalani perawatan satu diantaranya mengalami kritis. Kapolda Papua Irjen Pol Tommy Jacobus menyatakan pihaknya sudah mengamankan 40 orang yang diduga terlibat, satu di antaranya berinisial "CB" yang merupakan salah satu tokoh penggerak dalam kasus tersebut. Kapolda menyatakan kasus demo dan pemalangan ini diduga sudah tidak murni sehingga pihaknya akan terus mengembangkan penyelidikan. Sebelumnya pihak Polda sudah meminta tolong melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat, bahkan pihak DPRD, untuk bertemu dengan para demonstran namun ternyata tidak diindahkan sama mereka. Dari pantauan saat ini di Markas Brimob di Kota Raya telah dikibarkan bendera merah putih setengah tiang.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006