Kontribusi sangat positif dan kami yakin akan terus meningkat
Jakarta (ANTARA) - Muatan barang PT Pelni (Persero) selama semester pertama 2022 meningkat dengan capaian muatan 7.122 teus atau naik 117 persen dibanding pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 6.060 teus.
"Kontribusi sangat positif dan kami yakin akan terus meningkat," kata Direktur Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni (Persero) Yossianis Marciano dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Yossianis Marciano mengaku optimistis di tengah tekanan ekonomi global potensi muatan masih besar mengingat kebutuhan untuk daerah terluar juga masih cukup besar.
Sepanjang semester pertama 2022, dari total muatan tol laut yang diangkut perseroan, tiga wilayah penyumbang terbesar muatan tol laut yakni Surabaya sebanyak 3.746 teus, Ternate 1.024 teus dan Bitung/Tahuna 781 teus.
Dia merinci, muatan berangkat sebanyak 4.506 teus dan muatan balik 2.616 teus. Dari sisi jenis muatan, sebanyak 6.719 teus merupakan muatan dry container, dan 403 teus sisanya diisi oleh muatan beku. Secara nasional kontribusi Pelni atas angkutan tol laut nasional menunjukkan kenaikan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.
Pada 2019, kinerja produksi Pelni mencapai 3.593 teus atau 27,23 persen dari capaian nasional sebesar 11.773 teus. Jumlah tersebut naik signifikan menjadi 53,90 persen di 2021 dengan kinerja produksi sebesar 12.872 teus dari total produksi nasional 18.011 teus.
"Kontribusi tersebut sangat positif dan kami yakin akan terus meningkat. Di tahun ini, trayek yang ditugaskan kepada Pelni sebesar 11 trayek, atau 33 persen dari total 33 trayek yang diberikan Pemerintah kepada BUMN dan swasta melalui skema lelang terbuka," kata Yossianis.
Di tahun 2022 ini, Pelni mendapatkan penugasan 11 trayek tol laut dengan total 48 pelabuhan singgah dan mengoperasikan 10 kapal tol laut yang terdiri dari enam unit KM Logistik Nusantara dan empat unit KM Kendhaga Nusantara.
"Dari kontrak 117 voyage untuk kapal tol laut di tahun 2022, hingga Juni kemarin realisasinya sudah mencapai 63,20 persen," katanya.
Pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Saut Gurning mengatakan, peran dan keterbutuhan tol laut masih ditunggu masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang berada pulau-pulau terpencil.
Menurutnya, jika aksesibilitas transportasi sudah stabil, diharapkan program tol laut bisa direspon pihak swasta. Adapun, daerah lain yang masih kesulitan akses logistik barang bisa disasar sebagai daerah baru penyaluran tol laut.
Dia menyebutkan, manfaat program tol laut cukup besar dirasakan manfaatnya tidak hanya pelaku logistik dan usaha namun juga masyarakat kecil penggerak perekonomian.
“Tantangan ke depan bagaimana menjawab kebutuhan di daerah-daerah yang sebenarnya sangat tinggi. Dan keterlibatan mereka pemangku kepentingan sangat dibutuhkan,” ujarnya
Saut menambahkan terkait kesetaraan harga sudah terjadi pengurangan di wilayah terluar, meski belum semua disasar namun berbagai spot telah berhasil ditekan untuk ketersediaan harga bahan pokok.
Baca juga: Perjalanan kapal laut Pelni semakin diminati masyarakat
Baca juga: ASDP gandeng Pelindo dan Pelni tingkatkan layanan transportasi laut
Baca juga: Pelni layani 480 ribu pelanggan pada Angkutan Lebaran 2022
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022