... berpesan, kalau anaknya belum sarjana, ia tidak akan pulang, ternyata kejadiannya seperti ini...
Palu (ANTARA) -
Jenazah salah satu korban penembakan kelompok bersenjata Papua atas nama Mahmud Ismaun tiba di rumah duka di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Minggu sore.
"Kami tidak tahu jadwal pastinya, direncanakan nanti hari Senin, tapi ternyata sudah tiba hari ini di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri dan kami langsung jemput jenazah," kata Nur Aisyah, istri korban saat ditemui di rumah duka di Palu, Minggu.
Baca juga: Bupati Selayar jemput warganya yang jadi korban penembakan
Ia menjelaskan, suaminya sudah lama bekerja di Papua sebagai supir dari salah satu pejabat tinggi di Kabupaten Nduga, Papua. Pekerjaan yang dilakoni itu menjadi satu-satunya sumber mata pencaharian pria usia 53 tahun itu untuk menafkahi empat orang anak dan istri.
"Sebelum bekerja di Papua, suami saya pekerjaannya di Palu sebagai juru instalasi listrik. Niatnya pindah kerja di sana (Papua) supaya bisa memantapkan ekonomi keluarga. Almarhum berpesan, kalau anaknya belum sarjana, ia tidak akan pulang, ternyata kejadiannya seperti ini," kata Aisyah.
Baca juga: Kelompok bersenjata tembak warga di Nduga tiga warga sipil meninggal
Jenazah Ismaun tiba di Bandar Mutiara Sis Al-Jufri menggunakan pesawat terbang Lion Air nomor penerbangan JT 854 sekira pukul 17.00 WITA, dan langsung dijemput keluarga untuk dibawa ke rumah duka di Jalan Tanjung Angin, Palu. "Sebelum tiba di Palu, pesawat transit di Bandara Hasanuddin di Makassar," kata dia.
Informasi diterima dari keluarga, jenazah akan dishalatkan di rumah duka untuk kemudian dimakamkan di tempat pemakaman keluarga pada Senin 18 Juni 2022. Suasana rumah duka hingga malam ini masih ramai dikunjungi pelayat, baik keluarga, keramat maupun tetangga.
Baca juga: OAP di Papua Nugini dukung Papua tetap wilayah kedaulatan Indonesia
Pewarta: Mohamad Ridwan/Muhammad Izfaldi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022