rumah yang rusak, nanti dilakukan asesmen, kita akan memberikan ganti maksimal Rp50 jutaGarut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp500 ribu per rumah untuk biaya membersihkan rumah yang kotor karena diterjang banjir bandang.
"Silakan mengerjakan sendiri membersihkan rumahnya," kata Bupati Garut Rudy Gunawan di Garut, Minggu.
Ia menuturkan bencana banjir telah melanda sejumlah kecamatan di Garut menyebabkan banyak rumah warga terendam air yang akhirnya setelah surut menjadi kotor dan berlumpur.
Pemerintah daerah, kata dia, telah memperhatikan masalah kebersihan rumah warga yang terdampak dengan menyiapkan anggaran untuk masing-masing pemilik rumah yang besaran keseluruhannya sekitar Rp2 miliar.
Sedangkan kondisi rumah warga yang lebih parah seperti banyak lumpur, kata Bupati, akan diberikan bantuan sebesar Rp1 juta per rumah.
Baca juga: BMKG minta warga Garut siaga banjir luapan Sungai Cimanuk
Baca juga: Bupati Garut tetapkan status darurat bencana banjir
Bupati mengungkapkan masyarakat yang terdampak banjir tidak perlu khawatir, pemerintah sudah menetapkan tanggap darurat selama dua pekan untuk memberikan perhatian khusus bagi korban banjir.
Termasuk rumah warga yang rusak berat, kata dia, akan mendapatkan bantuan maksimal Rp50 juta yang nanti diperhitungkan nilai kerusakannya oleh petugas lapangan.
"Pemerintah daerah tidak akan membiarkan bapak ibu yang rumahnya hilang, misalnya dua rumah di Bayongbong, ada tujuh rumah di Garut Kota, terus beberapa lagi di daerah lain. Rumah yang rusak, nanti dilakukan asesmen, kita akan memberikan ganti maksimal Rp50 juta," katanya.
Ia menyampaikan bencana banjir di Garut akibat derasnya hujan yang berlangsung lama mengguyur wilayah Garut, Jumat (15/7) sore sampai malam, sehingga membuat sungai meluap dan menggenangi rumah warga.
Pemerintah daerah juga saat ini masih terus mendata jumlah kerusakan rumah dan kerugian materi lainnya, termasuk kerusakan infrastruktur akibat banjir untuk secepatnya diperbaiki.
"Infrastruktur sedang didata mana yang rusak, kepala Dinas PUPR melakukan langkah untuk segera melaporkan kepada Bupati," kata Rudy.
Baca juga: BPBD Garut fokus evakuasi warga korban banjir
Bupati mengungkapkan masyarakat yang terdampak banjir tidak perlu khawatir, pemerintah sudah menetapkan tanggap darurat selama dua pekan untuk memberikan perhatian khusus bagi korban banjir.
Termasuk rumah warga yang rusak berat, kata dia, akan mendapatkan bantuan maksimal Rp50 juta yang nanti diperhitungkan nilai kerusakannya oleh petugas lapangan.
"Pemerintah daerah tidak akan membiarkan bapak ibu yang rumahnya hilang, misalnya dua rumah di Bayongbong, ada tujuh rumah di Garut Kota, terus beberapa lagi di daerah lain. Rumah yang rusak, nanti dilakukan asesmen, kita akan memberikan ganti maksimal Rp50 juta," katanya.
Ia menyampaikan bencana banjir di Garut akibat derasnya hujan yang berlangsung lama mengguyur wilayah Garut, Jumat (15/7) sore sampai malam, sehingga membuat sungai meluap dan menggenangi rumah warga.
Pemerintah daerah juga saat ini masih terus mendata jumlah kerusakan rumah dan kerugian materi lainnya, termasuk kerusakan infrastruktur akibat banjir untuk secepatnya diperbaiki.
"Infrastruktur sedang didata mana yang rusak, kepala Dinas PUPR melakukan langkah untuk segera melaporkan kepada Bupati," kata Rudy.
Baca juga: BPBD Garut fokus evakuasi warga korban banjir
Baca juga: Sejumlah kecamatan di Garut dilanda banjir
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022