Magetan (ANTARA) - Wali Kota Madiun Maidi menyebutkan, ajang kejuaraan balap sepeda Madiun Lawu Challenge (MLC) akan menjadi agenda rutin yang digelar setiap tahun untuk mendongkrak ekonomi dan wisata serta menjaring potensi atlet.
"Ini salah satu awal yang baik. Ini memberikan semangat bagi kita semua untuk lebih meriah lagi ke depan," ujar Wali Kota Madiun Maidi usai penyelenggaraan MLC 2022 hari kedua di Cemoro Sewu, Magetan, Sabtu.
Baca juga: Kejuaraan dunia balap sepeda di Kalteng jadi sarana promosi daerah
Wali kota menyebut peserta tampak puas dengan penyelenggaraan "event" tersebut. Trek menanjak yang disuguhkan tak hanya menantang. Namun, berhasil memacu adrenalin peserta. Wali Kota Maidi mengatakan, event serupa akan digelar dengan lebih besar ke depan.
"Tahun depan kita buat lebih besar. Saya memang meminta kritik dan saran kiranya apa yang kurang. Tadi sudah sempat muncul masukan, mungkin nanti kita buat rute lebih panjang. Mungkin akan kita polakan Surabaya-Madiun-Cemoro Sewu. Dari Surabaya "stay" dulu semalam di Kota Madiun. Karenanya, saya minta saran masukannya agar lebih besar dan lebih memuaskan semua pihak," katanya.
Baca juga: Pidcock siap jadi penantang gelar Tour de France dalam waktu dekat
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat, sehingga ajang MLC 2022 dapat berlangsung lancar, aman, dan meriah.
Ajang MLC 2022 hari kedua dengan rute Madiun-Cemoro Sewu Magetan diikuti oleh sebanyak 320 peserta dari berbagai daerah di Tanah Air. Tiga peserta di antaranya berasal dari mancanegara, yakni Inggris, Italia, dan Swiss.
Baca juga: Pogacar akui kurang percaya diri, janji berjuang di Tour de France
Terdapat delapan kategori di ajang MLC 2022 hari kedua dengan rute Madiun-Cemoro Sewu Magetan. Yakni, enam kategori untuk pria dan dua kategori untuk wanita.
Untuk pria, terdapat kategori Pendekar A untuk usia 14-16 tahun, Pendekar B usia 17-18 tahun, Pendekar C usia 19-30 tahun, Pendekar D usia 31-40 tahun, Pendekar E usia 41-50 tahun, dan Pendekar F usia 50 tahun ke atas.
Baca juga: Pidcock klaim etape 12 di Alpe d'Huez, Vingegaard tetap kaus kuning
Sedangkan wanita, terdapat dua kategori yakni Women Junior usia 14-30 tahun dan kategori Women Up usia di atas 31 tahun.
Masing-masing kategori diambil lima pemenang yang berhak mendapat Gelar Raja Tanjakan (King of Mountain/KOM) dan (Queen of Mountain/QOM).
Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kota Madiun Faizal Rachman mengatakan MLC 2022 adalah sebuah terobosan yang digagas BUMN, ISSI Kota Madiun, dan Pemkot Madiun. MLC 2022 adalah "event" sepeda dengan kemasan "sport tourism" yakni olahraga dengan misi prestasi dan wisata.
Event yang diproyeksikan menjadi "the biggest cycling event in town" tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap program Wali Kota Madiun yang telah membuat perubahan besar di Kota Madiun untuk mendongkrak sektor pariwisata. Event itu juga merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Madiun ke-104.
"Kami mengajak peserta dari berbagai kota di Indonesia dan mancanegara untuk berpartisipasi menaklukan tantangan rute Madiun-Cemoro Sewu dengan pemandangan eksotisnya. Sekaligus menikmati keindahan Kota Madiun," katanya.
Baca juga: Ayustina fokus buru poin Olimpiade 2024 usai tampil di Kolombia
Adapun, rangkaian event MLC 2022 digelar selama 3 hari tanggal 15-17 Juli berpusat di Kota Madiun. Hari pertama, dibuka dengan "fun bike" atau sepeda santai bersama Wali Kota Madiun dengan rute wisata sepeda pada Jumat (15/7). Dilanjutkan dengan pesta pembukaan di kawasan Taman Sumber Wangi Pahlawan Street Center (PSC).
Hari kedua, peserta akan menaklukan jalur eksotis sepanjang 70 kilometer dengan elevasi 1.800 meter rute Madiun-Cemoro Sewu. Start dari Balai Kota Madiun dan finish di Cemoro Sewu Magetan.
Bagi peserta yang ingin adu cepat ada sesi "Criterium" di hari ketiga Minggu (17/7). Berbagai kelas akan dipertandingkan. Dari usia dini, pelajar, atlet, hobbies, hingga mantan atlet.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022