"Ada sebanyak 350 tenaga kerja (TK) mengikuti program pemagangan dalam negeri selama 5 bulan yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja," kata Kadisnakertrans Sulut Erny Tumundo, di Manado, Sabtu.
Baca juga: Apindo dan kamar dagang Jepang rilis buku manual program magang
Dia mengatakan, seluruh peserta langsung didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK).
Erny mengatakan, mereka diberikan perlindungan jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM).
Baca juga: Apindo-Fisipol UGM kerja sama program pemagangan nasional mahasiswa
Perlindungan ini, katanya, diharapkan dapat menambah semangat peserta dalam menjalankan magang hingga lima bulan ke depan.
“Perlindungan ini membuat mereka nyaman saat magang. Output-nya mereka akan menjadi tenaga kerja berkompeten dan bisa langsung diterima bekerja di tempat mereka magang saat ini,” ungkap Erny.
Baca juga: Menaker: Banyak lulusan program pemagangan jadi pengusaha dan pekerja
Sebelumnya, Erny Tumundo berujar 350 peserta ini terbagi dalam dua bagian.
TK yang magang di sektor industri dan manufaktur ada 260 orang. Sementara sektor pariwisata berjumlah 90 orang.
"Untuk yang 90 ini merupakan tambahan dari Kemenaker,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Sulut, Erny Tumundo, saat kick Off pemagangan dalam negeri.
Baca juga: 46 perusahaan di destinasi prioritas ikuti Program Pemagangan Kemnaker
Ia menjelaskan, saat magang, 350 peserta diajarkan ilmu pengetahuan, keterampilan, serta etos kerja. Diharapkan output magang yakni bahwa mereka bisa jadi tenaga kerja yang bersaing dan memiliki kompetensi.
“Untuk sektor industri dan manufaktur kegiatan ini dibiayai menggunakan dana dekonsentrasi dan dari Kementerian," katanya.
Baca juga: Apindo: Program pemagangan Kemnaker bakal pulihkan ekonomi
Sedangkan untuk perusahaan yang mau menerima peserta magang sudah menjalin kerja sama dengan kami dalam Forum Kerja sama Pemagangan dalam negeri.
Dia mengatakan, peserta magang mendapatkan uang transportasi sebesar Rp1 juta per bulan.
“Kegiatan ini kita harapkan bisa menekan tingkat pengangguran di Sulut,” jelasnya.
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022