Baghdad (ANTARA News) - Sebuah patung sepatu raksasa dari perunggu telah berdiri untuk menghormati wartawan Irak yang dengan seketika merebut perhatian dunia setelah ia melempar sepasang sepatunya pada mantan Presiden AS, George W. Bush pada tahun lalu.Sepatu tersebut berdiri setinggi tiga meter di atas tumpuan putih di Tikrit, kota asal diktator Irak yang dieksekusi, Saddam Hussein.Rumpun mawar tumbuh dekat monumen itu yang didirikan di taman yayasan Irak yang menyantuni anak-anak yang orang tuanya tewas dalam aksi kekerasan di Irak, menyusul invasi pimpinan AS pada Maret 2003.Pada kaki monumen terdapat puisi yang memuji wartawan Irak itu, Muntazer Al-Zaidi.Patung ini karya seniman Irak, Laith Al-Ameri."Patung sepatu ini merupakan hadiah kepada keluarga Muntazer Al-Zaidi, seorang pahlawan, yang berkat aksinya membuat rakyat Irak bangga," kata seorang pengurus yayasan di depan 400 orang yang hadir dalam peresmian patung, sebagaimana dilaporkan AFP.Menurut ketua yayasan, Shaha Al-Juburi, pembuatan patung tersebut tidak didukung partai politik atau organisasi apapun.Al-Zaidi melempar sepasang sepatunya kepada Bush dalam kunjungan perpisahan presiden AS itu pada 14 Desember, dalam aksi yang dipandang sebagai penghinaan berat menurut budaya Arab. Tindakannya dipuji di dunia Arab sebagai hadiah perpisahan yang ideal terhadap seorang presiden yang sangat tidak populer di kawasan itu.Zaidi ditahan setelah tindakannya itu dan dituduh "menyerang seorang kepala negara asing dalam kunjungan kenegaraan." Ia menghadapi ancaman hukuman 15 tahun penjara jika terbukti bersalah. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009
Ini bukan masalah sopan atau tidak, tetapi
keefektifan dari reaksi dunia.
coba anda pikirkan, banyak orang demo menentang perang AS terhadap bangsa-bangsa Arab...tak ada efeknya to?
Dengan lemparan sepatu? Luar biasa, memberikan salam kecup yang indah terhadap Josh NGGE-de-Bush...gimana?
Sebenarnya siapa sih yang mereka sebut dengan teroris? Apakah semua yang beragama Islam? Tidak ada to bangsa Yahudi yang diserang? Katanya mau adil, e..e..e..kok gitu sich!