Khofifah saat bertemu peserta latihan dasar (latsar) CPNS Golongan II angkatan XX, XXI, XXII, XXIII Tahun 2022, di Sidoarjo, Sabtu, mengatakan, "Bahasa yang saya gunakan adalah bekerja melebihi tugas (tupoksi)."
Kepada 160 peserta latsar yang hadir, Gubernur Khofifah tidak sekadar menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) karena bentuk pengabdian seorang abdi negara adalah dengan mendedikasikan seluruh energi positif, kreativitas, inovasi dan produktivitas yang dimiliki.
Baca juga: Khofifah bagi-bagi kurma ruthob Makkah untuk peserta Latsar CPNS
Baca juga: Khofifah sampaikan duka cita ke Konjen Jepang atas wafatnya Abe
Maksudnya, kata Khofifah, adalah bekerja tanpa berpatok pada lamanya jam kerja melainkan bagaimana memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat kapan pun.
Maksudnya, memberikan seluruh energi yang dimiliki maksimal untuk masyarakat, bangsa, dan negara. Mungkin di awal sedikit perlu penyesuaian, tetapi lama kelamaan fisik kita akan beradaptasi.
Ia menjelaskan bahwa salah satu bentuk bekerja melebihi tugas adalah dengan bersama-sama membangun jaringan untuk penyelamatan dan menjaga derajat kesehatan masyarakat.
"Ada jejaring-jejaring yang memungkinkan kita bisa melakukan itu. Jadi kreativitas, inovasi, jejaring tolong dibangun dengan sebaik-baiknya," katanya.
Tak hanya itu, Khofifah juga berpesan kepada 160 orang peserta Latsar CPNS golongan II kali ini untuk tidak sedikitpun menurunkan energi, produktivitas, kreativitas, inovasi untuk masyarakat, bangsa dan negara.
Pasalnya banyak di antara peserta Latsar CPNS golongan II ini yang memiliki kualifikasi pendidikan S1 namun mereka menempati posisi CPNS golongan II.
"Ini merupakan kebesaran jiwa, bentuk dedikasi sesuai dengan profesi di mana saudara bertugas akan ada masa penyesuaian pada saatnya. Tetapi sebelum penyesuaian pun saya ingin bahwa saudara tidak akan mengurangi energi, produktivitas, kreativitas, inovasi yang saudara dedikasikan untuk masyarakat bangsa dan negara. Jangan pernah dikurangi," katanya.
Mantan Menteri Sosial RI ini juga mengajak mereka untuk mengimplementasikan core values ASN "Berakhlak" yaitu 'berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif'.
"Jadi saya ingin mengajak kita semua, kalau kita ada core values ber-Akhlak adalah bagaimana sebetulnya terminologi yang ada di dalam term akhlak itu bersama sama kita breakdown," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa bekerja melebihi tugas juga merupakan bentuk ibadah yang bisa dikategorikan sebagai wakaf energi, wakaf waktu serta wakaf jejaring. Karena menurutnya wakaf dapat diberikan dalam bentuk energi, produktivitas, dan kompetensi.
"Ini adalah bagian dari apa yang saudara wakafkan untuk kemaslahatan masyarakat, bangsa dan negara," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama dilakukan penyerahan pin, piagam penghargaan, serta hadiah khusus dari Gubernur Khofifah untuk peringkat 3 terbaik peserta Latsar Gol. II angkatan XX, XXI, XXII, XXIII oleh Gubernur Jawa Timur di dampingi Asisten Administrasi Umum dan Kepala BPSDM Provinsi Jatim.
Penerima pin dan piagam penghargaan tersebut di antaranya dari angkatan XX terbaik 1, 2, dan 3 berturut-turut Andi Rizki Kurniawan, Siti Asmaul Husnatul Badriyah dari Pemkab Jember dan Amanda Wyanetanissa Selena dari Pemkab Pasuruan.
Lalu untuk angkatan XXI 3 peringkat terbaik diberikan kepada Diah Ayu Wulandari dari Pemkab Pasuruan, Bram Satya Nugroho dari Pemkab Jember dan Naili Sa'adah dari Pemkab Pasuruan. Angkatan XXII 3 peringkat terbaik berturut-turut diberikan kepada Holfia Aningrum, Izzan Pradita Rizqinnur Faza, dan Virga Aliefiansyah Pradana yang semuanya dari Pemkab Jember.
Sedangkan 3 terbaik dari angkatan XXXIII diberikan kepada Dwi Prisky Giarini, Susana Handayani, Johan Ardian yang semuanya juga berasal dari Pemkab Jember.
Baca juga: Gubernur Khofifah tiba ke Tanah Air usai tunaikan ibadah haji
Baca juga: Khofifah maknai Hari Koperasi momentum pemulihan ekonomi berkelanjutan
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022