Tokyo (ANTARA) - Indonesia Bazaar Osaka ditargetkan dapat melakukan penjualan senilai lebih dari 2 juta yen (sekitar Rp216 juta) selama pameran yang berlangsung pada 30 Juni-24 Juli 2022.

“Kebetulan ini pertama kali di Osaka, biasanya setiap event kurang lebih di atas dua juta yen,” kata Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Osaka RM Dicky Farabi saat dihubungi dari Tokyo, Sabtu.

Agar target tersebut tercapai, Dicky mengatakan pihaknya telah mempromosikan pameran itu, termasuk lewat media sosial, untuk menyasar anak-anak muda Jepang sebagai salah satu target pasarnya, selain warga senior usia 40-65 tahun.

“Kenapa targetnya di usia 20 tahun, karena usia- 40-50 tahun mereka rata-rata tahu tentang Indonesia karena tahun 80-90-an Jepang sedang makmur-makmurnya, traveling pun mudah (karena) ada penerbangan dari Nagoya,” katanya.

Untuk itulah, kata dia, segmen pasar anak muda dipilih karena untuk mengenalkan Indonesia kepada mereka yang cenderung jarang mengetahui tentang Indonesia.

“Makanya kita perlahan perkenalkan produk-produk kreatif itu. Kita tampilkan di bazaar yang sudah melalui proses kurasi antara dua pihak, yaitu penyelenggara dan mal,” katanya.

Dicky juga mengatakan Indonesia Bazaar merupakan tes pasar menjelang Osaka Expo yang akan digelar 2025 mendatang.

“Osaka merupakan kota kedua setelah Tokyo, arahan Pak Dubes juga untuk mempersiapkan Osaka Expo 2025. Jadi, barang-barang yang berpotensi kita siapkan dari sekarang,” katanya.

Namun, ia menyebutkan salah satu tantangannya adalah perbedaan persepsi antara konsumen Jepang dan penjual Indonesia dalam melihat harga barang.

“Orang Jepang melihat barang dari luar negeri yang non-branded ini suvenir, artinya persepsinya murah. Sementara, para pengusaha Indonesia melihat barang yang dijual di Jepang itu mahal. Ini suka enggak ketemu,” ujarnya.

Untuk itu, dia mengatakan pihaknya juga memberikan pelatihan kepada para peserta pameran agar menyesuaikan dengan selera pasar di Jepang dan memberikan informasi kepada warga Jepang bahwa banyak produk Indonesia yang berkualitas.

Mengusung tema "Spice Up the World", Dicky mengatakan rempah-rempah khas Indonesia juga dijajakan, seperti bubuk cabai tabur, mie instan, permen kopi, selain produk-produk kreatif seperti batik, tas lukis, dan sebagainya.

Baca juga: Sambal Misato, boneka orangutan terlaris di Indonesia Bazaar Osaka
Baca juga: KJRI Osaka promosikan produk dalam negeri lewat Indonesia Bazaar

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022