Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program Wirausaha Merdeka yang merupakan bagian dari implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Kami ingin agar adik-adik mahasiswa dapat membangun pola pikir dan semangat berwirausaha. Berani mencoba merealisasikan ide untuk memulai bisnis, mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, dan tidak mudah menyerah jika mengalami masalah atau kegagalan,” ucap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam sambutan pada peluncuran program itu di Jakarta, Jumat.
Program itu memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah jiwa kewirausahaan, keterampilan nonteknis dan manajerial serta mendorong peningkatan pengalaman wirausaha mahasiswa dan peningkatan kemampuan daya kerja mahasiswa yang dapat diakui dan disetarakan dalam bentuk satuan kredit semester (SKS).
Saat ini, katanya, Indonesia memiliki jumlah wirausahawan paling rendah di Asia Tenggara, yaitu hanya 3,4 persen dari total penduduk Indonesia. Dengan adanya program Wirausaha Merdeka, diharapkan mahasiswa nantinya tidak hanya mencari pekerjaan di perusahaan-perusahaan terbaik, namun juga bisa menjadi pendiri perusahaan dan membuka banyak lapangan kerja di Indonesia.
“Selama program, diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pelajaran yang mereka dapat di perguruan tinggi pelaksana program (PTPP), serta mengembangkan ide bisnis yang solutif dan relevan dengan pendidikan mereka,” ujarnya.
Nadiem Makarim menambahkan Kemendikbudristek menyadari pentingnya bimbingan (mentorship) dan koneksi bagi mahasiswa dalam memulai bisnis. Oleh karena itu, program ini menitikberatkan keterlibatan industri dan praktisi bisnis.
“Kami menginginkan adik-adik mahasiswa yang mengikuti program ini akan mendapatkan bimbingan dari orang-orang berpengalaman dan benar-benar tahu bagaimana cara mengembangkan bisnis mereka secara nyata,” kata Nadiem.
Target jumlah mahasiswa yang mengikuti program Wirausaha Merdeka angkatan pertama sebanyak 10 ribu peserta. Sosialisasi perguruan tinggi penyelenggara sekaligus uji coba peluncuran program telah dilaksanakan pada Tanggal 30 Mei dan 31 Mei 2022, dengan melibatkan Layanan Lembaga Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) se-Indonesia.
Baca juga: Pemerintah sediakan Rp1 triliun dana pendamping Kampus Merdeka
Kepala Program Wirausaha Merdeka Tahun 2022 Wachyu Hari Haji berharap mahasiswa program diploma maupun sarjana dapat terus berkarya dan berani berinovasi bersama mitra yang relevan, utamanya dalam hal kontribusi kepada masyarakat luas terkait penyediaan lapangan kerja di wilayah setempat.
Baca juga: Kemendikbudristek dorong adanya kolaborasi wujudkan Kampus Merdeka
“Generasi muda kita punya banyak potensi menjadi pengusaha, terkadang mereka hanya kurang dukungan lingkungan dan bimbingan yang bersifat teknis, sehingga seringkali ragu untuk memulai,” kata Wachyu.
Baca juga: Akademisi: Kebijakan Kampus Merdeka beri mahasiswa wawasan baru
Pendaftaran mahasiswa dilakukan melalui laman www.wirausahamerdeka.id dengan mengisi data-data sesuai persyaratan, dan setelahnya mahasiswa akan mengikuti tahapan seleksi oleh PTP. Penetapan mahasiswa peserta program akan dilakukan pada Agustus mendatang dan pelaksanaan program dimulai pada bulan yang sama hingga November 2022.
Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022