Jakarta (ANTARA) - Turki, yang mengendalikan lalu lintas maritim menuju dan dari Laut Hitam melalui Selat Bosphorus di Istanbul, memainkan peran sebagai mediator yang mengupayakan cara untuk membentuk mekanisme yang akan memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijiannya dengan aman.

Menteri Pertahanan (Menhan) Turki Hulusi Akar pada Rabu (13/7) mengatakan bahwa sebuah kesepakatan berhasil dicapai dalam pertemuan di Istanbul terkait prinsip-prinsip dasar dan beberapa isu teknis untuk melanjutkan kembali ekspor biji-bijian dari Ukraina.

Pernyataan tersebut disampaikan usai pertemuan empat pihak yang dilakukan oleh delegasi Turki, Ukraina, Rusia, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Istanbul.

"Dalam pertemuan hari ini, yang merupakan langkah penting untuk mengontribusikan solusi bagi krisis pangan, semua detail terkait transportasi yang aman atas kapal pengangkut biji-bijian dan bahan pangan lainnya melalui rute laut telah disepakati," ujar Akar.

Akar juga menyebutkan bahwa pembicaraan berlangsung dalam atmosfer yang "positif dan konstruktif".

Kami melihat bahwa semua pihak ingin menyelesaikan masalah ini. Kami akan mencoba mencapai konklusi dengan melaksanakan pembicaraan ini melalui koordinasi dengan PBB," tuturnya.

Akar menekankan bahwa beberapa isu teknis, seperti pendirian sebuah pusat koordinasi di Istanbul sebagai tempat kehadiran perwakilan dari masing-masing pihak, pelaksanaan kendali gabungan di sejumlah pelabuhan, serta pemastian keamanan navigasi pada rute-rute transfer, telah disepakati.

Menurut Akar, delegasi Ukraina dan Rusia akan bertemu lagi di Turki pada pekan depan untuk meninjau semua detail, dan sejumlah dokumen resmi akan ditandatangani.

Turki, yang mengendalikan lalu lintas maritim menuju dan dari Laut Hitam melalui Selat Bosphorus di Istanbul, memainkan peran sebagai mediator yang mengupayakan cara untuk membentuk mekanisme yang akan memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijiannya dengan aman.


Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022