Qinghai dijadikan sebagai objek kunjungan tahun ini karena selain dikenal sebagai tujuan wisata alam juga penduduknya yang multi-etnik dengan keragaman budaya

Xining (ANTARA) - Sejumlah diplomat anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengunjungi kampung halaman etnis minoritas Tibet di tepi Sungai Kuning, Provinsi Qinghai, China, Rabu (13/7).

Warga etnis minoritas Tibet yang mendiami Desa Deji, Prefektur Huangnan, itu dianggap berhasil dalam mengatasi masalah kemiskinan.

Sebelumnya masyarakat desa tersebut tinggal di perbukitan. Kemudian oleh otoritas setempat direlokasi ke kawasan pinggiran sungai.

Warga etnis Tibet di Desa Deji tetap melestarikan budaya lokal dipadukan dengan keindahan alam sehingga pada Desember 2020, otoritas setempat memberikan status AAA sebagai desa wisata yang layak dikunjungi.

Baca juga: China akan bangun taman nasional baru di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet

Kunjungan ke Desa Deji itu merupakan rangkaian dari program kunjungan diplomat dan perwakilan media ASEAN ke Provinsi Qinghai pada tanggal 10-15 Juli 2022.

"Qinghai dijadikan sebagai objek kunjungan tahun ini karena selain dikenal sebagai tujuan wisata alam juga penduduknya yang multi-etnik dengan keragaman budaya," kata Direktur Informasi dan Hubungan Masyarakat ASEAN-China Center (ACC) Arianto Surojo.

Selain Desa Deji, delegasi yang diketuai oleh Duta Besar Thailand untuk China Arthayudh Srisamoot itu juga mengunjungi Danau Qinghai, industri pembangkitan listrik berteknologi fotofoltaik, Taman Bumi Nasional Guide, dan Museum Obat Tradisional China.

Sebelumnya para delegasi yang terdiri dari diplomat dan awak media itu menghadiri pencanangan "You Make the World a Beautiful Place" di Xining, Ibu Kota Provinsi Qinghai, Senin (11/7).

Qinghai yang wilayahnya berada di dataran tinggi Tibet dengan rata-rata ketinggian 3.500 meter dari permukaan laut itu merupakan rumah bagi sejumlah etnis minoritas, di antaranya Tibet, Mongol, Hui, dan Salar. Sekitar 25 persen dari total populasi 5,94 juta jiwa di Qinghai beragama Islam, terutama dari kalangan etnis Hui dan Salar.

Pada musim panas sekitar bulan Juni hingga Agustus, Qinghai menjadi salah satu tujuan wisata favorit wisatawan China. Pada bulan tersebut bunga lavender dan bunga kanola bertumbuhan di seputaran Danau Qinghai.

Qinghai juga salah satu tujuan wisata kuliner halal China yang mayoritas makanan terbuat daging lembu dan domba serta produk turunannya.

Baca juga: 17.000 lebih warga di Tibet akan direlokasi demi konservasi ekologi
Baca juga: Peneliti: Aktivitas manusia sebabkan degradasi vegetasi Qinghai-Tibet

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022