Jakarta (ANTARA News) - Aktris panggung dan layar kaca serta layar lebar Jajang C Noer (53) memiliki tato tipis warna kehijauan bermotif tanaman rambat yang membentuk gelang di pergelangan tangan kanannya. Tato tersebut tampak jelas di layar lebar saat ia berperan sebagai Salma dalam film terbarunya, "Berbagi Suami".
"Kenapa sih ini aja dimasalahin?" katanya menanggapi beberapa pertanyaan wartawan seputar tatonya saat peluncuran film produksi Kalyana Shira itu di Jakarta, Rabu.
Tato yang tampak samar itu dipertanyakan karena karakter Salma yang diperankan Jajang adalah seorang Hajah yang berprofesi sebagai dokter.
"Saya buat tato ini tahun 1996 setelah menjadi Hajah. Tidak ada masalah, sampai sekarang saya masih tetap rajin shalat," kata pemilik nama lengkap Lidia Djunita C Noer binti Nazir Dt Pamontjak itu.
Menurut dia, tato bukanlah sesuatu yang identik dengan hal buruk atau penjahat. "Bisa saja mereka membuatnya saat masih muda sebagai bentuk pemberontakan," ujarnya.
Sementara, menurut sang sutradara Nia Dinata, tato tersebut dengan sadar ia tampilkan di layar.
"Aku pikir penonton malah bakal terganggu kalau aku coba tutupi dengan foundation, nanti malah meleber ke mana-mana, jadi ya aku biarin aja. Lagipula karakter Salma itu memang keras, sesuai dengan tatonya," ujar Nia dalam kesempatan yang sama.
Meski telah malang-melintang di perfilman lewat 19 film di mana Jajang berperan sebagai pemain maupun sebagai kru, film "Berbagi Suami" adalah film pertamanya sebagai pemeran utama.
Salma adalah seorang dokter kandungan dengan latar belakang akademis dan agama Islam yang kuat. Ia bukan orang yang terlalu memperhatikan penampilan, dia lebih menyukai hal-hal yang praktis. Dilihat dari luar, Salma seolah telah memiliki segalanya, suami yang mapan (El Manik), karir, dan seorang putra yang cerdas, Nadin (Wingky Wiryawan).
Namun, ketika dia tahu bahwa suaminya mempunyai istri muda, dia mulai mempertanyakan arti kehidupannya. Dia sangat mencintai suami dan anak tunggalnya, Nadin. Suaminya menjadi panutan dan idolanya, Nadin sebenarnya lebih menjadi alter ego nya. Dia mengagumi ke kritisan dan keberanian Nadin dalam berekspresi dan mengemukakan pendapatnya.
Kesabaran dan cinta Salma akan suami dan keluarganya benar-benar diuji ketika suaminya stroke dan lumpuh akibat serangan jantung.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006