Baseus luncurkan Bowie M2+ Earphones

Jakarta (ANTARA) - Produsen elektronik asal Tiongkok Baseus meluncurkan Baseus Bowie M2+ Earphones dalam acara "Baseus Run with Full Energy" di Jakarta, Kamis.

Product Manager Baseus Yusril Ihza Kirana mengatakan Baseus Bowie M2+ memiliki teknologi Adaptive Noise Cancellation (ANC) dengan range 42 dB, bluetooth 5.2, dan memuat total empat mikrofon yang sudah built-in dengan Environment Noise Cancellation (ENC).

"Teknologi ini bisa membantu penggunanya untuk melakukan panggilan dengan suara yang sangat jernih," kata Yusril.

Baseus Bowie M2 yang memiliki dua warna ini yaitu hitam dan putih, menghasilkan tingkat latensi rendah yaitu 0,038s sehingga membuat True Wireless Stereo (TWS) semakin cocok digunakan dalam berbagai ruangan, baik kantor atau kafe.

"Dengan teknologi ini, kami berharap bisa menyediakan seluruh kebutuhan para pengguna," kata Yusril.

Yusril melanjutkan, Baseus juga menyematkan fitur Intelligence Noise Cancellation yang memungkinkan pengguna bisa menggunakan fitur noise cancellation sesuai kebutuhan masing-masing. Misal, fitur Indoor Mode untuk mereka yang suka menghabiskan waktu di kafe atau perpustakaan dan fitur Commute Mode untuk mereka yang suka mendengarkan lagu saat sedang dalam perjalanan.

Selain itu, Baseus Bowie M2+ juga memiliki kapasitas baterai selama 30 jam. Dengan pengisian ulang daya selama 10 menit, Baseus Bowie M2+ bisa digunakan selama 2 jam penuh.

Baseus ini juga memiliki fitur GPS Position pada aplikasinya yang membuat pengguna tidak perlu khawatir saat TWS ini terselip atau hilang di suatu tempat.

Di saat yang sama, Sales Manager Baseus Bimo Yogo Adigunawan mengatakan Baseus Indonesia akan membuka lebih banyak toko asesoris di pusat perbelanjaan di wilayah Indonesia pada tahun 2022.

Baseus Technology didirikan oleh He Shiyou pada tahun 2011. Baseus berasal dari slogan "Based on user", yang mengartikan bahwa Baseus membuat produk praktis bernilai tinggi dengan mengutamakan pengalaman pengguna. Produk Baseus sudah digunakan lebih dari 300 juta pengguna di seluruh dunia.