Kota Gaza, (ANTARA News) - Delapanbelas orang Palestina, termasuk 11 anak sekolah dan seorang wanita hamil, cedera dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza bagian selatan, Kamis, kata beberapa saksi mata dan petugas medis.

AFP melaporkan, serangan itu Mohammed al-Sumeiri, seorang polisi Hamas, dan orang yang diboncengnya ketika mereka mengendarai sepeda-motor di kota Khan Yunis, kata sumber-sumber itu.

Sebelas anak sekolah dan seorang wanita hamil yang sedang lewat di jalan itu termasuk diantara mereka yang cedera, kata mereka.

Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka menyerang Sumeiri karena ia adalah bagian dari kelompok yang bertanggung jawab atas serangan bom di dekat lintasan penyeberangan Kissufim pada Selasa yang menewaskan seorang prajurit dan mencederai tiga orang.

Serangan udara itu merupakan insiden kekerasan terakhir yang terjadi lagi di dan sekitar Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Gelombang kekerasaan itu mengancam gencatan senjata yang mengakhiri perang pada 18 Januari.

Israel meninggalkan Jalur Gaza setelah daerah pesisir itu hancur akibat ofensif 22 hari. Mereka menyelesaikan penarikan pasukan dari wilayah yang dikuasai Hamas itu pada Rabu (21/1).

Jumlah korban tewas Palestina mencapai sedikitnya 1.300, termasuk lebih dari 400 anak, dan 5.300 orang cedera di Gaza sejak Israel meluncurkan ofensif terhadap Hamas pada 27 Desember.

Di pihak Israel, hanya tiga warga sipil dan 10 prajurit tewas dalam pertempuran dan serangan roket.

Selama perang 22 hari itu, sekolah, rumah sakit, bangunan PBB dan ribuan rumah hancur terkena gempuran Israel, dan Pemerintah Palestina menyatakan jumlah kerugian prasarana saja mencapai 476 juta dolar.

Penghentian serangan Israel dilakukan setelah negara Yahudi tersebut memperoleh janji dari Washington dan Kairo untuk membantu mencegah penyelundupan senjata ke Gaza, hal utama yang dituntut Israel bagi penghentian perang.

Kekerasan Israel-Hamas meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran sejak 27 Desember dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina, Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut diblokade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.

Ehud Olmert yang akan mengakhiri tugas sebagai PM Israel telah memperingatkan mengenai konfrontasi yang akan segera terjadi dengan Hamas meski gencatan senjata yang ditengahi Mesir diberlakukan pada 19 Juni.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009