Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menneg PAN) akan menata kembali gaji presiden, wakil presiden sampai para birokrat golongan terendah lainnya termasuk juga para gaji direksi di Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) agar tidak terjadi ketimpangan yang jauh.
"Saat ini kan gaji para direksi BUMN sangat tinggi sekali sehingga perlu ditata agar terjadi keseimbangan," kata Menneg PAN, Taufiq Effendi, dalam dialog interaktif dengan Radio Republik Indonesia (RRI), di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan gaji para direksi BUMN bisa mencapai Rp524 juta per bulan, padahal gaji presiden hanya Rp60 juta per bulan, anggota DPR 23 juta per bulan, menteri 18,9 juta per bulan, gubernur 15 juta per bulan.
"Ini semua perlu penataan kembali yang lebih baik, agar terjadi keseimbangan," katanya.
Menurut dia, segala bentuk tunjangan yang tidak perlu akan dihapuskan agar lebih efisien dan ini merupakan hal yang wajar dilakukan. "Menneg PAN dan Depkeu telah diberi tugas oleh presiden untuk menata gaji tersebut," katanya.
Mengenai pelayanan masyarakat umum, Taufiq mengatakan saat ini pihaknya telah menyerahkan rancangan Undang-undang Administrasi Pemerintahan dan telah diserahkan ke Menteri Hukum dan HAM untuk selanjutnya dibahas di DPR.
Untuk meningkatkan layanan publik, Taufiq mengatakan telah menyerukan agar setiap daerah membenahi layanannya dengan semboyan "bermula dari akhir dan berakhir dari mula".
"Setiap layanan publik harus mencatumkan tiga hal yaitu apa saja syaratnya, berapa biayanya, dan kapan selesainya. Ketiga hal tersebut harus dicatumkan agar masyarakat mengetahui, sehinggga pelayanan jadi lebih mudah dan cepat," jelasnya.
Sedangkan mengenai terjadinya korupsi di lingkungan para birokrat, Taufiq mengatakan karena ada niat dan kesempatan. Niat ada yang baik dan buruk ini pengaruh dari keluarga, pendidikan dan lingkungan. Sedangkan kesempatan yang ada sangat terbuka lebar.
"Untuk itu tugas Menneg PAN untuk memperkecil peluang kemungkinan korupsi," ujarnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006