Penampilan unggulan kelima di gim pertama sangat meyakinkan lewat permainan agresif kepada pebulu tangkis Jepang peringkat ke-43.
Jonatan mampu mencetak poin secara cepat dengan skor 15-1. Selain mendulang dengan usahanya sendiri, eror yang dilakukan oleh Naraoka juga turut membantu perolehan poin wakil Indonesia hingga meroket.
Sayangnya aksi Jonatan kurang matang di gim kedua. Saat perpindahan lapangan, Naraoka bermain lebih rapih dan ulet. Berbeda dari gim pembuka yang jamak melakukan kesalahan, pada gim ini Naraoka punya mobilitas yang lebih rapat sehingga kerap mematahkan serangan dari Jonatan.
Jonatan sebelumnya begitu mudah melakukan penempatan menyilang dan netting, karena Naraoka tak mampu mengejar shuttlecock. Namun pada gim kedua, kelemahan Naraoka terkoreksi dan bisa memaksakan pengembalian.
Baca juga: Jonatan bermodal percaya diri untuk singkirkan Parupalli
Wakil Indonesia sempat mencuri keunggulan setelah mendulang lima poin beruntun dari 9-11 menjadi 14-11. Sayangnya Jonatan kurang memantapkan pertahanan sehingga menjadi bulan-bulanan Naraoka hingga gim usai.
Setelah imbang dengan 1-1, pada gim ketiga permainan Jonatan tak menunjukkan perbaikan. Jonatan tidak bermain agresif di gim ini dan kerap menciptakan bola-bola tanggung yang menjadi umpan mudah bagi Naraoka untuk membalas.
Setelah bersusah payah selama 64 menit, akhirnya Jonatan dipastikan terhenti di babak 16 besar dengan rubber game 21-7, 18-21, 15-21.
Baca juga: Hadapi ganda putra China di babak kedua, Fajar/Rian siapkan stamina
Baca juga: Ginting masih berusaha perbaiki performa di Singapura
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022