"Hari ini mereka sudah diperkenankan meninggalkan RS karena kondisi kesehatannya sudah membaik," kata Kasatpolairud Polres Pulau Buru, Ipda Jefry Manuhua yang dihubungi dari Ambon, Rabu.
Mereka yang telah diizinkan meninggal rumah sakit adalah Sarifin Salam (56) nahkoda, Nikson Amalo (27) asal Kupang, Rudi Hartono (32) danAfran Budyanto (27) asal Tegal, Andika (28) Medan, M. Nurul Imron (43) Brebes, Rizqi (35), Puranto (39) Tegal, Imam Zubaidi, Riza Arifin (37) Tegal, Mushab (37) Pekalongan, serta Tri Abdul Rahman.
Menurut dia, KM. Intan Fortuna merupakan jenis kapal penampung berkekuatan 287 GT dan membawa 16 awak dan berangkat dari Muara Baru menuju Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru pada tanggal 25 Mei 2022 pukul 18:00 WIB dengan membawa muatan ikan.
Baca juga: KSOP Dobo koordinasikan pencarian empat awak KM Intan Fortuna
Baca juga: BPBD: 12 ABK KM Intan Fortuna ditemukan nelayan Buru Selatan
Kemudian pada tanggal 25 Juni 2022 pukul 22.00 WIT, kapal bertolak dari Kepulauan Aru menuju Muara baru, kemudian pada tanggal 27 Juni 2022 pukul 02.00 WIT kapal dihantam badai dan gelombang sehingga mengakibatkan kapal terbalik di Kepulauan Maru.
"Pada tanggal 9 Juli 2022 pukul 02.00 WIT, 12 ABK kapal ditemukan mengambang oleh la Oti Sampulawa, nelayan Desa Pertama Buru Selatan, dalam keadaan selamat," jelas Kasatpolairud.
Selanjutnya 12 awak ini dievakuasi menuju Desa Lektama dan diberikan perawatan di RSUD Namrole.
"Dari hasil keterangan ABK yang selamat, ada empat orang ABK lainnya yang terpisah dan belum ditemukan," ucap Kasatpolairud.
Empat ABK yang belum ditemukan adalah Rama, Jufri Lewalu, Yongki, serta Andreas Fangedae.
Baca juga: Satu korban kapal ikan terbalik di perairan Bintan ditemukan meninggal
Kemudian pada tanggal 25 Juni 2022 pukul 22.00 WIT, kapal bertolak dari Kepulauan Aru menuju Muara baru, kemudian pada tanggal 27 Juni 2022 pukul 02.00 WIT kapal dihantam badai dan gelombang sehingga mengakibatkan kapal terbalik di Kepulauan Maru.
"Pada tanggal 9 Juli 2022 pukul 02.00 WIT, 12 ABK kapal ditemukan mengambang oleh la Oti Sampulawa, nelayan Desa Pertama Buru Selatan, dalam keadaan selamat," jelas Kasatpolairud.
Selanjutnya 12 awak ini dievakuasi menuju Desa Lektama dan diberikan perawatan di RSUD Namrole.
"Dari hasil keterangan ABK yang selamat, ada empat orang ABK lainnya yang terpisah dan belum ditemukan," ucap Kasatpolairud.
Empat ABK yang belum ditemukan adalah Rama, Jufri Lewalu, Yongki, serta Andreas Fangedae.
Baca juga: Satu korban kapal ikan terbalik di perairan Bintan ditemukan meninggal
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022