Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk ketiga kalinya secara berturut-turut sejak 2019.
Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Kemenpora Tahun 2021 tersebut diterima Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali, Rabu.
"Dengan WTP tahun 2021, kita kalau dihitung dari tahun 2019, 2020 dan 2021 kalau bahasa sepak bolanya kita WTP-nya hattrick, tiga tahun berturut-turut. Ini menjadi beban, sebab lebih berat mempertahankan daripada kita mengusahakan itu karena kita tahu bahwa sejak 2010 kita tidak pernah WTP," ujar Menpora Amali dalam konferensi pers di kantor Kemenpora RI, Jakarta, Rabu.
Amali mengatakan bahwa perbaikan tata kelola menjadi program prioritas utama. Sebab, Menpora beserta jajaran meyakini bahwa tata kelola yang baik akan berdampak pada pelayanan yang baik pula.
"Tidak mungkin kita mendapatkan pelayanan yang bagus kalau tata kelolanya amburadul," kata Amali.
"Jadi itu saja yg saya sampaikan dan diterjemahkan masing-masing oleh masing-masing unit dan Alhamdulillah bagus bisa dipahami, tidak ada pesan yang berat-berat."
Selain itu, Amali mengungkapkan banyak variable lainnya yang membuat Kemenpora sukses mempertahankan predikat WTP, di antaranya yang paling menonjol adalah kerjasama tim.
Variable kedua adalah membangun sifat saling percaya di antara staf. Menurut, Menpora Amali dipupuknya kepercayaan di antara unit akan dapat membangun rasa bangga terhadap kantor.
Untuk memotivasi para staf, Menpora memiliki trik yakni membuat para staf menandatangani perjanjian kinerja yang ditempel di ruang kerja mereka, sehingga dapat menjadi pengingat untuk meningkatkan performa.
Terlepas dari hal itu, Amali mengatakan bahwa keberhasilan Kemenpora mempertahankan predikat WTA bukan karena suksesnya dirinya sebagai menteri, melainkan buah kerja keras tim yang hebat.
"Kami bangun bersama-sama, dan benar saya memberikan arahan, tetapi tetap saya minta juga masukan dari teman-teman. Sebagus-bagus arahan pemimpin kalau tidak direspon dengan baik oleh yang mengerjakan tentu tidak akan berhasil. Kerjasama tim, kemudian kita saling percaya, dan kita bertanggung jawab terhadap posisi masing-masing," kata Menpora Amali.
Amali juga mengungkapkan bahwa ke depannya BPK akan membantu Kemenpora untuk mengimplementasikan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
"Nanti ada audit kinerja tetapi itu semata-mata untuk membantu mendorong kita supaya misalnya kita dorong DBON terkait infrastrukturnya kurang, nah itu BPK akan akan berikan rekomendasi bagaimana mendorong kementerian lain untuk bisa mendorong infrastruktur, atau hal-hal lain," imbuhnya.
Baca juga: LPDUK Kemenpora kelola dana komersial Fornas VI Sumatera Selatan
Baca juga: Kemenpora harap Y20 berikan rekomendasi tingkatkan kualitas kaum muda
Baca juga: Kemenpora lakukan pembekalan pada PNS jelang masa pensiun
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022