Linmtara ini nantinya dapat semakin memperkuat ekosistem musik tradisi
Yogyakarta (ANTARA) - Direktur Perfilman, Musik dan Media Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Ahmad Mahendra berharap capaian dari pelaksanaan Lomba Inovasi Musik Nusantara (Linmtara) Tahun 2022 ini dapat semakin memperkuat ekosistem musik tradisi di Indonesia.
"Bagaimana capaian Linmtara ini nantinya dapat semakin memperkuat ekosistem musik tradisi. Bukan hanya soal perlindungan nilai warisan budaya saja, namun harus juga merambah pada optimalisasi pemanfaatannya," kata Ahmad dalam siaran pers Panitia Linmtara 2022 yang diterima di Yogyakarta, Selasa.
Oleh karena itu, Ahmad dalam Webinar Opening Program Linmtara pada 30 Juni 2022 mengharapkan lomba yang digelar Kemendikbud Ristek bekerja sama dengan Yayasan Atma Nusvantara Jati (Atsanti) tersebut dapat diikuti para anak-anak muda merata dari seluruh Indonesia.
"Kita bersama harus melihat hulu sampai hilirnya, bagaimana generasi muda yang lekat dengan kreativitas memiliki wadah yang kreatif dan inovatif seperti Linmtara," katanya.
Menyinggung Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, Ahmad menegaskan bahwa Linmtara harus menjadi sarana yang berkontribusi kongkrit dalam penguatan karakter, ketahanan, diplomasi, hingga peningkatan kesejahteraan para pelaku.
"Dengan demikian capaian Linmtara ini tidak berhenti pada inovasi saja, namun juga harus mampu membuka peluang industri yang baik untuk memperkuat ekosistem musik tradisional kita," katanya.
Baca juga: Kemendikbud Ristek gelar lomba inovasi musik Nusantara
Baca juga: Ciptakan ekosistem baru, Kemendikbud gelar lomba lagu anak
Sementara itu, Koordinator Kerja Apresiasi dan Literasi Musik, Direktorat Perfilman, Musik dan Media, Kemendikbud Ristek, Edi Irawan mengatakan keberadaan pemerintah dalam memfasilitasi dan membuat regulasi dengan memikirkan bagaimana rencana serta aktualisasi strategi bukan hanya pelestarian musik tradisi, namun juga upaya pemajuannya, tradisi yang dinamis.
"Bagaimana menciptakan gerakan yang luar biasa yang diawali dengan rasa cinta terhadap musik tradisi kita. Oleh karena itu, penguatan ekosistem permusikan di Indonesia harus direalisasikan dengan intensif dan berkelanjutan," katanya.
Dia mengatakan, bagaimana agar para pelaku bisa hidup dengan musik tradisi, pemerintah memberikan kesempatan pengembangan kreativitas untuk mempublikasikan karyanya, salah satunya melalui Linmtara tersebut.
"Kita juga membentuk LMK (Lembaga Manajemen Kolektif) musik tradisional. Kita siapkan database yang cukup tentang musik Indonesia. Produktivitas yang sudah ada ini, melalui Linmtara, dan program-program lain selanjutnya dapat kita pasarkan," katanya.
Edi Irawan kemudian mengajak bergerak bersama-bersama melalui komunitas untuk majukan permusikan Indonesia menuju ke pentas yang lebih tinggi di forum internasional.
Sementara itu, Ketua Panitia Linmtara 2022 Setyawan Jayantoro mengatakan, program Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud Ristek ini bertolak dari Linmtara 2021 yang sudah berjalan meriah dan mengesankan. Pada tahun ini, untuk pendaftaran karya musik nusantara dilakukan sejak 1 Juli sampai 24 September 2022.
"Linmtara merupakan sebuah kompetisi musik nusantara untuk mendorong generasi muda Indonesia agar semakin mencintai kekayaan budaya musik tradisi Indonesia melalui konsep ekspresi yang kreatif, inovatif, dan kekinian tanpa meninggalkan jati diri budaya bangsa," katanya.
Dia mengatakan, pada tahun lalu, yang mengikuti lomba ada 242 kelompok yang berasal dari 29 provinsi dan 120 kota dan kabupaten se-Indonesia, dengan diambil 25 besar dan kemudian 10 karya terbaik untuk mendapatkan hadiah dan penghargaan.
Baca juga: Vaksin bawa angin segar untuk industri film dan musik
Baca juga: Kemendikbud: Digitalisasi musik bagian dari warisan budaya bangsa
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022