Jakarta (ANTARA) - Perusahaan telekomunikasi PT Mora Telematika Indonesia Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau IPO dengan target dana yang dihimpun sebanyak-banyaknya Rp1,03 triliun.

Perseroan melepas 2,61 miliar saham baru atau sebanyak-banyaknya 11 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan kisaran harga penawaran antara Rp368 sampai Rp396 per saham.

"Seluruh dana yang diperoleh perseroan dari hasil penawaran umum perdana saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan sekitar 85 persen untuk investasi terhadap backbone dan access termasuk dengan perangkat dan infrastruktur pasif dan aktif serta pengembangan data center," kata Direktur Utama Mora Telematika Indonesia Galumbang Menak dalam jumpa pers daring di Jakarta, Selasa.

Galumbang melanjutkan, dana tersebut termasuk juga akan digunakan untuk pembangunan inland cable, ducting, dan perangkat penunjang baik aktif maupun pasif infrastruktur. Backbone merupakan pembangunan jaringan backbone baik untuk submarine cable maupun inland cable.

Saat ini, perseroan memiliki jaringan backbone dari Jakarta-Singapura, yang terdiri dari submarine cable dan inland cable yang melintasi sepanjang pulau Sumatera, yang disebut dengan Sumatera Backbone.

Perseroan juga memiliki backbone (inland cable) sepanjang pulau Jawa yang disebut dengan Java Backbone. Selain itu perseroan juga memiliki backbone dari Pulau Bali-Nusa Tenggara yang terdiri dari submarine cable dan inland cable.

"Dana yang diperoleh dari penawaran umum tersebut akan digunakan untuk investasi pembangunan backbone dan access di luar jaringan yang ada serta ducting, seperti rencana pembangunan submarine cable dan inland cable beserta perangkat penunjang baik aktif maupun pasif infrastruktur di beberapa di beberapa pulau di Indonesia, namun tidak terbatas pada pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi," ujar Galumbang.

Selain itu, dana yang diperoleh dari penawaran umum juga akan digunakan untuk peningkatan kapasitas jaringan yang sudah ada dan penambahan kapasitas jaringan yang baru.

Sedangkan sekitar 15 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan kegiatan umum usaha perseroan yaitu biaya operasional dan perawatan jaringan beserta perangkat pendukungnya, biaya instalasi perangkat ke pelanggan, dan untuk aktivitas “branding” dan promosi.

PT BNI Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas telah ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran umum perdana saham perseroan.

Adapun jadwal sementara penawaran umum perseroan yaitu masa penawaran awal pada 12 - 18 Juli 2022, perkiraan tanggal efektif pada 27 Juli 2022, masa penawaran umum pada 29 Juli 2022 hingga 2 Agustus 2022, penjatahan pada 2 Agustus 2022, distribusi saham secara elektronik pada 3 Agustus 2022, pencatatan di BEI pada 4 Agustus 2022.

Baca juga: Resmi melantai di bursa, Arkora Hydro raup dana segar Rp182,67 miliar
Baca juga: IPO Saraswanti Indoland kelebihan permintaan 22 Kali
Baca juga: BEI optimistis jumlah perusahaan IPO pada 2022 lampaui tahun lalu

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022