Tim Sustainable Rangers UI terdiri atas Maurice Efroza (Fakultas Teknik angkatan 2019), Bella Hena Samira (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/FMIPA angkatan 2019), Najma Khofifah (FMIPA angkatan 2019), dan Devina Azalya (FMIPA angkatan 2019).
"Upaya pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs menjadi prioritas pembangunan nasional, yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional dan di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota," kata Maurice dalam keterangannya, Senin.
Sistem Informasi Geografis atau disingkat SIG memiliki keunikan jika dibandingkan dengan sistem pengelolaan data dasar, di samping kemampuan menyajikan informasi spasial maupun non-spasial secara bersama-sama.
Baca juga: Sosiolog: Lembaga filantropi bisa berinovasi tingkatkan transparansi
Baca juga: Sekolah ekspor berupaya tumbuhkan eksportir baru dari kalangan UMKM
Sustainable Rangers merupakan salah satu tim yang mewakili Indonesia pada ajang kompetisi internasional itu setelah pada tahun 2021 meraih gelar Juara Nasional pada Indonesian Geospatial Challenge 2021.
Pada kompetisi tersebut, tim Sustainable Rangers mengajukan sebuah proyek yang dinamakan One Map, Our Sustainability. Proyek ini memanfaatkan platform social mapping yang memberikan kebebasan bagi semua orang untuk berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) PBB melalui aplikasi ArcGis.
ASEAN Geospatial Challenge adalah kompetisi yang mempromosikan penggunaan teknologi dan informasi geospasial dalam rangka mendukung negara-negara Asia Tenggara dalam mencapai SDGs yang ditetapkan PBB. Selain Universitas Indonesia, terdapat 26 tim lainnya dari 5 negara di Asia Tenggara yang turut berpartisipasi dalam kompetisi ini.
"Dengan menggunakan SIG, kami dapat melakukan analisis keruangan untuk memetakan potensi-potensi di wilayah Indonesia. SIG mempermudah pengguna dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aspek keruangan," kata Bella Hena Samira yang juga merupakan SDGs Student Ambassador (Duta Kampus Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB) Universitas Indonesia.
Ia mengatakan dengan bantuan SIG untuk memetakan wilayah, diharapkan pemerintah dan masyarakat Indonesia dapat memetakan potensi setiap wilayah mendeteksi potensi yang dapat dimanfaatkan wilayah di Indonesia.
Penelitian ini dapat membantu usaha pemerataan pembangunan agar mencapai target sustainable development goals dalam berbagai aspek, serta untuk mengikutsertakan masyarakat untuk berkontribusi dengan baik.*
Baca juga: Epidemiolog UI tidak setuju penyebutan penyakit hepatitis misterius
Baca juga: CMPB FMIPA UI jalani asesmen lapangan akreditasi ISO 17025
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022