kondisi pasien akan terus dievaluasi
Mekkah (ANTARA) - Pusat Kesehatan Haji mengusulkan 51 haji Indonesia mengikuti tanazul atau mutasi antarkelompok terbang (kloter) untuk kepulangan jamaah haji karena alasan tertentu karena kondisi medis mereka.
"Kita lihat skala urgensinya untuk jamaah yang akan ditanazulkan," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana di Mekkah, Senin.
Budi mengatakan, jadwal kepulangan jamaah tanazul akan mengikuti penerbangan kloter jamaah haji gelombang 1.
Tidak menutup kemungkinan jemaah dipulangkan terlebih dahulu dari kloternya, atau bahkan dipulangkan lebih lambat dari kloternya.
Baca juga: Kemenkes berlakukan skrining berlapis saat kepulangan jamaah haji
Baca juga: Satgas: Jamaah haji sehat tak perlu karantina saat kepulangan
Lebih lanjut dia menjelaskan, 51 jamaah yang direncanakan mengikuti tanazul saat ini sedang mendapatkan perawatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), Dan jamaah sakit yang berada di kloter.
"Kondisi pasien akan terus dievaluasi dan dilihat perkembangannya, mana yang nanti akan ditanazulkan," tambah Budi.
Teknis penentuan tanazul akan disampaikan kepada ketua PPIH pusat/kementerian agama, untuk mendapatkan persetujuan.
"Kami di kesehatan mengusulkan berdasarkan pertimbangan medis tentunya. Namun ini sangat terkait dengan ketersediaan kursi di pesawat, yang akan diatur oleh Kementerian Agama," katanya.
Tanazul diprioritaskan bagi jamaah haji yang transportable, yaitu pada saat tanazul tidak memperberat kondisi fisik, tidak berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan jamaah haji.
Baca juga: Seorang haji asal Mataram ijtihad safari wukuf
Baca juga: Empat debarkasi jadi fokus antisipasi penularan COVID-19
Selama perjalanan pulang, jamaah akan disertai dengan obat-obatan dan peralatan kesehatan yang dibutuhkan seperti oksigen, strecher, dan sebagainya.
Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter juga akan mendampingi selama penerbangan dan sampai di tanah air, yang bersangkutan akan diperiksakan kesehatannya di fasilitas kesehatan sebelum dikembalikan ke daerah asal.
Berdasarkan Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama saat ini sebanyak 191 orang dirawat dengan rincian 175 orang di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah dan 16 lainnya di RS Arab Saudi.
Baca juga: Menag minta petugas siaga di pemondokan sambut jamaah haji
Baca juga: Jamaah haji diminta istirahat sampai bus shalawat beroperasi kembali
Baca juga: 36 haji meninggal dunia di Tanah Suci
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022