Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto memerintahkan seluruh prajurit Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres) mewaspadai aksi teror yang mungkin diarahkan kepada presiden, wakil presiden, dan tamu negara. "Sekalipun masalah Aceh telah dapat diselesaikan, namun masih ada beberapa masalah yang belum diselesaikan secara tuntas, termasuk aksi teror," kata Panglima ketika melantik Komandan Paspamres, Brigjen TNI Suroyo Gino, di Jakarta, Rabu pagi. Suroyo menggantikan Mayjen TNI Marinir Agung Wijayadi yang mendapat tugas baru sebagai Staf Ahli Panglima TNI. Djoko Suyanto mengatakan pula bahwa selain aksi teror, jajaran Paspamres juga harus mewaspadai bencana-bencana alam yang bisa menggangu tamu-tamu penting. Pada acara yang dihadiri pula beberapa mantan komandan Paspamres, seperti Letjen (Purn) Sugiono, Panglima juga mengatakan bahwa anggota Paspamres haruslah merupakan prajurit-prajurit terpilih. "Paspamres harus diawaki prajurit-prajurit yang tidak pernah diragukan kesetiaan kepada bangsa dan negara," ujar Panglima. Paspampres terdiri atas Grup A yang menjaga keselamatan presiden dan keluarga, Grup B yang mengamankan wapres dan keluarga, serta Grup C yang bertugas melakukan pengamanan tamu negara setingkat presiden atau kepala pemerintah. Usai acara serah terima jabatan itu ditampilkan atraksi kemampuan para prajurit paspamres, termasuk melakukan tindak anti teror. (*)
Copyright © ANTARA 2006