Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) meluncurkan program pencetakan dan pengiriman buku pengayaan pendukung ke daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

"Ini merupakan upaya dalam mewujudkan misi mencerdaskan kehidupan bangsa di seluruh Indonesia, Badan Bahasa berkomitmen untuk memfasilitasi dengan ketersediaan sarana yang ada, " ujar Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

Dia menambahkan buku-buku itu betul-betul dapat dimanfaatkan dengan baik oleh anak didik supaya dapat meningkatkan minat baca, nilai kemampuan literasi, serta bahasa guna mencetak generasi yang unggul, cerdas, berkarakter, sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila.

Baca juga: Badan Bahasa Kemendikbud jadikan "milenial" sebagai kata tahun ini
Baca juga: Bahasa Indonesia berkembang seiring perkembangan masyarakat

Sebanyak 560 judul yang terdiri atas 540 judul buku SD dan 20 judul buku PAUD dikirimkan dari perusahaan percetakan PT Temprina Media Grafika, Gresik berkolaborasi dengan Pos Indonesia untuk pengiriman ke daerah 3T regional empat. Total buku yang dikirimkan ke-41 kabupaten/kota regional empat ini mencapai 2.574.052 eksemplar untuk buku SD serta 28.660 eksemplar untuk buku PAUD. Seluruh anggaran berasal dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN), Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Direktur PT Temprina Media Grafika Libert Hutahaean, menyatakan kesiapannya mendukung misi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui GLN.

"Sebagaimana mengutip dari mars Badan Bahasa, yakni bermartabat, bermanfaat, berasaskan pancasila, kami bangga melayani bangsa. Demikian juga Temprina yang bangga dalam melayani bangsa bersama Badan Bahasa dalam Gerakan Literasi Nasional, maupun pada program-program lain di masa yang akan datang,” kata Libert.

Selain melaksanakan program pencetakan dan pengiriman buku pengayaan literasi, Badan Bahasa bekerja sama dengan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), serta organisasi pegiat literasi lainnya untuk melaksanakan program pendampingan pemanfaatan buku pengayaan literasi di sekolah sasaran. Hal itu dilakukan agar para guru di sekolah yang telah menerima kiriman buku-buku tersebut mampu mengelola dan memanfaatkan secara optimal demi meningkatkan kecakapan literasi peserta didik dalam program yang kreatif, bermakna, dan berkelanjutan.***3***

Baca juga: Kelompok masyarakat IPTEK siap luncurkan buku terkait BJ Habibie
Baca juga: Kemendikbudristek dorong kebermanfaatan hasil penelitian

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022