Fujisawa (ANTARA) - Warga Kota Fujisawa, Prefektur Kanagawa, serta warga Jepang lainnya menggunakan hak suaranya dalam pemilihan anggota Majelis Tinggi, di lokasi pemungutan suara Minggu (10/7).
Hingga pukul 18.00 waktu setempat warga masih terlihat berdatangan, baik pemilih muda maupun pemilih lansia, bahkan di antaranya menggunakan alat bantu berjalan.
Pemungutan suara berlangsung dari pukul 07.00 hingga 20.00 waktu setempat. Di Chogo, panitia pemungutan suara menggunakan gedung sekolah dasar sebagai tempat pemilihan.
Salah seorang pemilih, Yasuo, saat ditemui di Fujisawa, Minggu (10/7) berharap dengan adanya pemilihan Majelis Tinggi ini, Jepang menjadi lebih baik lagi di masa depan.
“Saya harap pemerintah membuat semuanya lebih baik lagi untuk kehidupan rakyat Jepang karena sekarang semuanya serba mahal,” katanya.
Ia pun memprediksi Partai Demokrat Liberal (LDP) yang kini berkuasa akan kembali meraup suara terbanyak dipicu insiden penembakan terhadap mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dua hari sebelum pemilihan, Jumat (8/7).
Shinzo Abe bernaung di LDP, kubu yang sama dengan Perdana Menteri saat ini Fumio Kishida.
Berdasarkan pantauan ANTARA, pada masa kampanye yang dimulai sejak 22 Juni lalu marak mobil-mobil dari para calon anggota Majelis Tinggi hilir mudik di jalan sambil mempromosikan profil kandidat serta visi misinya melalui pengeras suara.
Selain itu papan-papan yang berisi calon anggota Majelis Tinggi pun dipasang di berbagai sudut kota. Mereka menampilkan foto diri secara beragam, beberapa masih dalam pose formal, tetapi banyak di antaranya yang menggunakan kostum unik, hingga menampilkan versi anime wajah mereka.
Beberapa kandidat juga menghadiri festival, salah satunya Festival Tanabata demi mengais suara di tempat di mana banyak orang berkumpul.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam cuitannya di Twitter mengatakan pihaknya memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan pemilihan umum yang bebas dan adil.
“Saya memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan pemilihan umum yang bebas dan adil yang merupakan dasar demokrasi dengan cara yang aman,” katanya.
Baca juga: Kampanye pemilu Jepang berlanjut sehari setelah pembunuhan Abe
Baca juga: CSIS: Kemungkinan kecil kasus Shinzo Abe terjadi pada pemilu Indonesia
Baca juga: LDP sebut penembakan terhadap Shinzo Abe tindakan barbar
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022