Kuala Lumpur (ANTARA) - Muhammadiyah Cabang Malaysia melaksanakan ibadah kurban di Idul Adha 1443 Hijriah dengan menyalurkan 1.228 paket hewan kurban kepada yang berhak.

Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia Sonny Zulhuda ketika ditemui di Sungai Mulia, Gombak, Kuala Lumpur, Minggu, mengatakan penyaluran daging-daging kurban akan dilakukan panitia pelaksana ibadah kurban PCIM Malaysia melalui ranting-rantingnya.

Selain itu, ia mengatakan penyaluran daging kurban juga dilakukan kepada mereka yang bukan dari Muhammadiyah, seperti pengungsi Rohingya, komunitas orang asli di daerah Gombak, hingga anak-anak didik yang ada di Sanggar Bimbingan (SB) Muhammadiyah.

Muhammadiyah, menurut dia, juga selalu melibatkan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ada di Malaysia dalam proses menyembelih hingga membagikan hewan kurban.

"Sebagai PCIM, saya merasa bangga dengan komitmen yang ditunjukkan oleh teman-teman di persyarikatan dalam menyukseskan ibadah kurban tahun ini. Ini membawa arti (yang) begitu dalam karena sudah sekian lama kita dalam kondisi pandemi dan kini pertama kali kita memiliki kesempatan untuk merayakan ibadah kurban, dan teman-teman (panitia) terbukti cukup 'all-out' dalam menyukseskannya," ujar dia.

Hikmah Idul Adha, menurut dia, mengingatkan semua bahwa kurban itu adalah bagian dari siklus kehidupan yang tidak bisa dilupakan.

Panitia pelaksana ibadah kurban Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia 1443 Hijriah memotong dan menimbang hewan kurban untuk kemudian dibagikan di Gombak, Kuala Lumpur, Minggu (10/7/2022). (ANTARA/Virna P Setyorini)


"Kita tidak bisa (hidup) tanpa berkorban dalam berbagai aspek kehidupan. Adanya Idul Kurban mengingatkan kepentingan siklus kurban itu. Jangan selalu menikmati, tapi juga kadangkala harus merasa kehilangan nikmat itu. Itulah esensi kurban," kata Sonny.

Pelaksanaan ibadah kurban kali ini melibatkan semua organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah Malaysia, mulai dari Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Malaysia, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malaysia. Selain itu, didukung pula oleh rumah makan warung soto Lamongan (Wasola) yang merupakan amal usaha Muhammadiyah yang mengelola usaha kuliner warga PCIM Malaysia.

Ketua Pelaksana Ibadah Kurban PCIM Malaysia 1443 Hijriah Iswandi mengatakan karena keterbatasan tempat, maka ada penyesuaian teknik dalam menangani daging kurban. Sapi dan kambing langsung dikuliti dan dipotong di tempat, dan para tenaga kerja yang tidak membawa peralatan tetap membantu proses tersebut.

Warga yang berkurban (Sohibul Qurban), dengan mengurbankan 13 sapi dan 15 kambing berasal dari beberapa Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah dan Aisyiyah (PRIMA), alumni Muhammadiyah Payaman 86, dan paguyuban warga simpatisan Muhammadiyah.

Penasehat PCIM Malaysia Irwandi Jaswir dan peneliti senior Institute of Halal Research and Techology (INHART) Assoc Betania Kartika ikut menyumbang bagian sapi dan seekor kambing.

Selain melaksanakan penyembelihan hewan kurban, PCIM Malaysia juga mengumpulkan sodaqoh kurban sebesar RM400 (setara dengan Rp1.353.237). Sedangkan dari LazisMU Malaysia RM400 (setara dengan Rp1.353.237), dan dari IMM sebesar RM525 (setara dengan Rp1.776.124).

Baca juga: Muhammadiyah Malaysia berkurban 15 sapi dan 12 kambing
Baca juga: PCIM Malaysia serahkan bantuan Peduli Palestina ke Lazismu Pusat
Baca juga: PCIM Malaysia bantu PMI terdampak pembatasan penuh

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022