Jakarta (ANTARA) - Dua atlet panjat tebing Indonesia Aspar dan Desak Made Rita Kusuma Dewi membawa pulang perunggu pada nomor speed putra dan putri dalam Piala Dunia IFSC di Chamonix, Prancis, Minggu.

Berdasarkan laman resmi Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC), Minggu, Aspar menempati peringkat ketiga degan catatan waktu 5.53 detik. Dalam perebutan perunggu, dia bersaing melawan sesama wakil Merah Putih Vedriq Leonardo yang akhirnya menyelesaikan lomba di urutan keempat dengan 6.59 detik.

Sementara wakil China Long Jimbao membawa pulang medali emas setelah memanjat tebing setinggi 15 meter dengan mencatatkan waktu 5.11 detik.

Dia mengalahkan Erik Noya Cardona yang secara keseluruhan menempati posisi kedua dengan 5.49 detik.

A post shared by Indonesian Climbing Federation (@fpti_official)



Baca juga: Pemanjat tebing Kiromal Katibin untuk kali kelima pertajam rekor dunia

Adapun wakil Indonesia lainnya yakni, Kiromal Katibin harus puas di urutan kesembilan setelah di final membukukan 5.89 detik. Dia berada satu tingkat di bawah atlet Merah Putih Muhammad Fajri Alfian dengan 5.36 detik.

Padahal Katibin pada babak kualifikasi sukses mempertajam rekor dunia untuk kali kelima dengan catatan waktu 5,009 detik.

Pada nomor speed putri, Indonesia juga membawa pulang perunggu melalui Desak Made Rita Kusuma Dewi setelah di final mencetak 6.82 detik.

Pada perebutan tempat ketiga, dia juga mengalahkan rekan senegara Rajiah Sallsabillah dengan 6.82 detik.

Posisi pertama diraih atlet asal China Deng Lijuan yang di final mencatatkan waktu 6,55 detik, mengalahkan wakil Polandia Kalucka Aleksandra di urutan kedua dengan 6.64 detik.

Bagi Desak Made Rita, ini menjadi perunggu kedua sepanjang tahun 2022 setelah pekan lalu meraih hasil serupa pada Piala Dunia di Villars, Swiss.

Baca juga: Menpora yakin satu emas panjat tebing Olimpiade di tangan Indonesia
Baca juga: Panjat tebing Indonesia bertekad sumbang emas di Paris 2024

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022