semua tempat pemotongan hewan terpantau dan dalam pengawasan Disnak JatimSurabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengimbau proses penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah dilakukan secara sehat dan aman sebagai wujud pencegahan terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK).
"PMK masih terjadi di Indonesia, khususnya Jatim. Mari menjadikan Idul Adha tahun ini menjadi sesuai harapan bersama," ujar Plt Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak seusai meninjau pelaksanaan dan peninjauan penyembelihan hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) Surya di Jalan Pegirian Surabaya, Sabtu.
Ia mengimbau kepada kepada masyarakat atau panitia Idul Adha masjid untuk melaksanakan penyembelihan hewan kurban di RPH demi keamanan serta kenyamanan.
Menurut dia, memotong hewan di RPH sangat terjamin karena dilakukan pemeriksaan, baik sebelum atau antemortem maupun sesudah atau postmortem.
Bagi masyarakat yang ingin melakukan penyembelihan secara mandiri, orang nomor dua di Pemprov Jatim itu meminta kepastian persetujuan dari dinas terkait, khususnya pejabat yang membidangi peternakan seperti Pejabat Otoritas Veteriner (POV).
Baca juga: Gubernur Jatim imbau penyembelihan hewan kurban di RPH
Baca juga: Akademisi Unej sarankan gunakan daun jati pembungkus daging kurban
Sebelum ke RPH Surya, Emil Dardak menyampatkan diri meninjau Islamic Center Surabaya yang dijadikan tempat transit dari panyaluran sapi kurban dari insan aparatur Pemprov Jatim.
Pada tahun sebelum-sebelumnya, kata dia, prosesnya langsung disalurkan, namun saat ini seluruh hewan masuk wajib mengikuti pemeriksaan, mulai dari kualitas kontrol, surat kepastian kesehatan sapi atau kambing, serta penyemprotan disinfektan.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Ariyani mengatakan bahwa jumlah RPH untuk melakukan pemotongan hewan sebanyak 103 unit yang resmi.
Di luar itu, lanjut dia, terdapat 17 ribu lebih tempat pemotongan hewan dari 38 kabupaten/kota yang sudah melaporkan ke Dinas Peternakan Jatim.
Pihaknya menegaskan bahwa semua tempat pemotongan hewan harus melalui proses pemeriksaan yang didampingi oleh petugas medis menggunakan pakaian alat pelindung diri (APD) lengkap.
"Pada prinsipnya semua tempat pemotongan hewan terpantau dan dalam pengawasan Disnak Jatim sehingga membuat masyarakat yang akan melaksanakan ibadah kurban tahun ini bisa aman dan nyaman," tuturnya.
Baca juga: DLH serukan warga Probolinggo rayakan Idul Adha tanpa sampah plastik
Sebelum ke RPH Surya, Emil Dardak menyampatkan diri meninjau Islamic Center Surabaya yang dijadikan tempat transit dari panyaluran sapi kurban dari insan aparatur Pemprov Jatim.
Pada tahun sebelum-sebelumnya, kata dia, prosesnya langsung disalurkan, namun saat ini seluruh hewan masuk wajib mengikuti pemeriksaan, mulai dari kualitas kontrol, surat kepastian kesehatan sapi atau kambing, serta penyemprotan disinfektan.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Ariyani mengatakan bahwa jumlah RPH untuk melakukan pemotongan hewan sebanyak 103 unit yang resmi.
Di luar itu, lanjut dia, terdapat 17 ribu lebih tempat pemotongan hewan dari 38 kabupaten/kota yang sudah melaporkan ke Dinas Peternakan Jatim.
Pihaknya menegaskan bahwa semua tempat pemotongan hewan harus melalui proses pemeriksaan yang didampingi oleh petugas medis menggunakan pakaian alat pelindung diri (APD) lengkap.
"Pada prinsipnya semua tempat pemotongan hewan terpantau dan dalam pengawasan Disnak Jatim sehingga membuat masyarakat yang akan melaksanakan ibadah kurban tahun ini bisa aman dan nyaman," tuturnya.
Baca juga: DLH serukan warga Probolinggo rayakan Idul Adha tanpa sampah plastik
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022