Pangkalpinang (ANTARA News) - Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel), Anwar DM, mengatakan, disiplin para anggota dewan sudah jauh merosot, karena dengan leluasa tidak masuk kantor demi untuk menggolkan kepentingan politiknya menjelang Pemilu 2009.
"Seharusnya pimpinan DPRD dan fraksi tegas menindak anggotanya yang jarang masuk kantor (indisipliner) dengan mengabaikan amanah yang diembannya dari rakyat dan menyibukkan diri dengan melakukan penggalangan massa agar terpilih kembali menjadi wakil rakyat," ujarnya di Pangkalpinang, Kamis.
Menurut dia, para anggota DPRD tidak lagi berpegang pada aturan dan tata terib, padahal seharusnya mereka memiliki rasa tanggungjawab terhadap amanah dan kewajibannya selaku wakil rakyat dengan tidak meninggalkan kantor untuk urusan pribadi.
Ia menjelaskan, para anggota DPRD Babel terus melakukan sosialisasi dan penggalangan massa di daerah pemilihan (dapil) masing-masing, sebab mereka takut tidak kebagian suara bila tidak terjun ke masyarakat.
Menurut ia, seharusnya pimpinan dewan dan pimpinan fraksi mencermati sikap indisipliner anggota DPRD Babel, dengan melakukan pembinaan melalui teguran kepada anggota dewan yang kurang disiplin menjalankan tugas dan kewajibannya.
"Pimpinan dewan memiliki hak untuk memberikan teguran kepada anggota dewan yang meninggalkan tugas demi kepentingan pribadi dan meminta pendapat dan rekomendasi Badan Kehormatan (BK) dewan bila diperlukan," ujarnya.
Ia menjelaskan, Badan Kehormatan (BK) tidak berhak menegur fraksi dan anggota dewan, kecuali ada pengaduan atau permintaan dari pimpinan dewan untuk memberikan pendapat dan rekomendasinya mengenai sikap dan tindakan anggota DPRD yang dianggap melanggar tata tertib.
Menurut dia, Badan Kehormatan (BK) akan memproses apabila pimpinan dewan memberikan aduan mengenai tindakan anggota dewan yang melanggar tata tertib.
"BK dapat mengeluarkan rekomendasi kepada pimpinan dewan untuk memberikan langkah pembinaan terhadap anggota dewan yang melanggar aturan tata tertib," demikian Anwar DM.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Dan kalau sudah begitu saya yakin rakyat tidak akan pilih dia lagi.