Malang (ANTARA News) - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Pur) Wiranto, mengharapkan, Indonesia harus berani mengambil sikap untuk lepas dari intervensi negara adidaya, apapun risikonya, sehingga Indonesia benar-benar bisa menjadi bangsa yang mandiri. "Untuk mengakhiri dan lepas dari cengkeraman intervensi negara adidaya itu belumlah terlambat. Yang penting, ada kebersamaan seluruh elemen bangsa, serta keberanian pemimpin bangsa mengambil risiko apapun untuk keluar dari sana," katanya di Pesma Al-Hikam Malang, Selasa. Ia mengakui, saat ini yang menjadi masalah bangsa adalah menciptakan kebersamaan, dan betapa sulitnya mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu dan bersama-sama, saling menguatkan untuk keluar dari cengkeraman intervensi bangsa asing. Sulitnya seluruh komponen untuk bersatu dan menjadikan bangsa Indonesia yang mandiri, menurut dia, karena di antara masyarakat bangsa Indonesia sendiri ada yang menikmati dari kondisi tersebut, sehingga sulit untuk keluar dari cengkeraman intervensi negara asing itu.Negara adidaya akan kesulitan untuk menerapkan "pencaplokan" suatu wilayah dengan menggunakan cara lama melalui invasi ataupun perang lantaran biayanya cukup besar, sehingga mereka memutar haluan dengan cara lebih halus, ungkapnya. Cara yang ditempuh negara adidaya adalah mengirimkan intelejen mereka untuk mempengaruhi pemikiran serta mengembangkan ide-ide baik ekonomi, sosial, politik maupun budaya yang bisa diterima secara wajar oleh negara bersangkutan, sehingga cengkeraman yang ditanamkan tidak akan dirasakan oleh negara tersebut, demikian Wiranto. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006