Dalam menghadapi wabah PMK tidak bisa satu sektor atau kementerian saja yang bergerak. Kita harus bersama-sama dan terintegrasi satu dengan lainnyaJakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian mengajak camat di seluruh Indonesia untuk turut berperan dalam menanggulangi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi di 21 provinsi.
“Kita semua harus hadir di tengah tantangan ini. Dalam menghadapi wabah PMK tidak bisa satu sektor atau kementerian saja yang bergerak. Kita harus bersama-sama dan terintegrasi satu dengan lainnya," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Jumat.
Menurut Mentan, peran camat sebagai garda terdepan sangat penting dalam menangani wabah PMK. Menurutnya, camat paling mengetahui wilayah, kebutuhan dan harapan rakyat di wilayahnya. Untuk itu, Mentan berharap camat dapat memahami dengan baik bagaimana cara menanggulangi PMK sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
“Dalam setiap tindakan saya terus menghadirkan camat, jika camat sudah bergerak maka akan berjalan lebih baik. Saya meminta tolong camat dapat menggerakkan kepala desa dan aparat di wilayahnya masing-masing melakukan pengecekan hewan ternak," katanya.
Mentan mengatakan bahwa Kementerian Pertanian memastikan penanganan PMK terus dilakukan secara maksimal.
Mentan menyebutkan pihaknya telah mendistribusikan obat, penyuntikan vitamin, pemberian antibiotik dan penguatan imun bagi hewan ternak. Di sisi lain, Kementan juga terus bekerja melakukan riset dan uji laboratorium untuk menemukan vaksin dalam negeri.
Mentan Syahrul juga mengatakan upaya keras dalam penanganan PMK melalui pemberian obat dan vitamin kepada hewan yang terpapar PMK menunjukkan hasil yang positif, dengan banyaknya hewan yang terpapar PMK sudah mulai membaik. Upaya lainnya adalah dengan melakukan disinfektan di kandang dan area pemeliharaan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan BNPB, Kementerian Dalam Negeri dan lainnya saat ini sedang bahu membahu dan bersinergi menangani PMK di 21 provinsi yang sudah terpapar.
“Pak camat di manapun bapak-bapak berada tolong perhatikan hewan ternak seperti sapi kerbau, domba, kambing, babi dan lain sebagainya yang berada di daerah merah harus stay di kandang atau tidak boleh bergerak kemana-mana. Hanya hewan ternak yang berasal dari daerah hijau saja yang boleh bergerak, “ kata Dedi
Dedi mengatakan dalam penanganan PMK perlu juga dilakukan sosialisasi dan advokasi kepada masyarakat agar tidak panik dengan informasi yang simpang siur.
Dedi menyebutkan saat ini Pemerintah juga tengah giat melakukan program vaksinasi masal di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha yang banyak terjadi lalu lintas hewan kurban.
“Oleh karena itu kewaspadaan dan kedisiplinan kita semua memegang peranan penting dalam pencegahan penularan PMK ke tempat yang masih sehat, “ kata Dedi.
Baca juga: Ketua DPR: Perketat pengawasan tempat penjualan hewan jelang Idul Adha
Baca juga: Pemerintah pastikan ternak beredar hanya dari zona hijau PMK
Baca juga: Kementan ingatkan peternak agar tak jadi pembawa virus ke hewan sehat
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022