Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menilai mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe adalah sosok pemimpin yang baik dan merupakan sahabat Indonesia karena selalu mendorong hubungan bilateral kedua negara.

"Beliau pemimpin yang sangat baik dan sahabat Indonesia, selalu mendorong hubungan Indonesia dan Jepang yang erat, dan dalam hal-hal hubungan ekonomi selalu ingin membantu apabila dibutuhkan," kata JK dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

JK memiliki hubungan sangat baik dengan Shinzo Abe. Tidak hanya sebagai rekan kerja sebagai sesama pemimpin negara, keduanya bersahabat dan selalu membahas peningkatan hubungan Indonesia dan Jepang setiap bertemu.

Baca juga: JK sampaikan belasungkawa atas wafatnya Shinzo Abe

"Saya berpengalaman banyak dalam pertemuan dengan beliau di banyak pertemuan internasional. Di PBB itu setiap tahun kami ketemu dan selalu membahas tentang peningkatan hubungan Indonesia dan Jepang," tambahnya.

Saat JK menjabat sebagai Wakil Presiden RI dan Shinzo Abe sebagai PM Jepang, keduanya sering berdiskusi terkait proyek kerja sama untuk pembangunan kedua negara.

"Jadi, sebagai pemimpin Jepang yang lama, sebagai PM, tentunya banyak sekali hal-hal yang telah kami bicarakan bersama dan diselesaikan bersama dengan Almarhum Shinzo Abe. Oleh karena itu, sekali lagi saya mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya Shinzo Abe," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan belasungkawa atas wafatnya Shinzo Abe
Baca juga: SBY sampaikan belasungkawa atas meninggalnya Shinzo Abe


Shinzo Abe merupakan politikus Jepang yang pernah menjabat sebagai PM selama empat periode. Dia ditembak saat sedang menyampaikan pidato politik di Nara, Jumat.

Dia menderita luka tembak di lehernya dan mengalami kerusakan di jantungnya akibat serangan itu. Shinzo Abe sempat sadar dan responsif dalam beberapa menit setelah ditembak, namun kondisi pria berusia 67 tahun itu memburuk.

Dokter menyatakan tidak ada tanda-tanda vital yang terdeteksi saat dia dievakuasi untuk mendapatkan perawatan dan dia sempat harus menerima transfusi darah di rumah sakit.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022