Usaha media penyiaran televisi sangat menjanjikan didukung oleh fundamental yang positif berdasarkan penetrasi jangkauan ke masyarakat yang sangat luas
Jakarta (ANTARA) - PT Net Visi Media Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perdananya menyatakan siap mengembangkan inovasi guna menangkap peluang bisnis media yang memiliki potensi besar.
"Dalam setiap usaha, disrupsi dan perubahan merupakan sebuah keniscayaan. Setiap usaha perlu membangun kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, karena setiap perubahan pastinya juga membuka peluang dan kesempatan baru. NETV melalui anak usahanya siap mengembangkan inovasi guna beradaptasi dan memanfaatkan peluang untuk terus tumbuh ke depan," kata CEO NETV Deddy Haryanto dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Dengan jumlah penduduk usia produktif 15-65 tahun yang mencapai 177 juta orang (68 persen dari total penduduk), serta potensi pertumbuhan ekonomi yang diharapkan terus membaik pasca pandemi, peluang kebutuhan layanan media bagi masyarakat dinilai sangat menjanjikan.
Dalam hal ini, media penyiaran televisi menurut data Nielsen merupakan media pilihan utama pengiklan mengingat tingkat penetrasi televisi mencapai 96,7 persen dari seluruh rumah tangga di Indonesia. Porsi belanja iklan di televisi pada 2021 mencapai 78,2 persen dari total pengeluaran biaya iklan di Indonesia.
Di luar media penyiaran televisi, lanjut Deddy, perkembangan dalam media digital juga menawarkan potensi pertumbuhan baru bagi perseroan. Selama masa pandemi, data Nielsen menunjukkan peningkatan konsumsi konten informasi dan hiburan melalui media digital.
NETV melalui entitas anak usahanya melaksanakan langkah-langkah strategis mengadaptasi perubahan dan membuka peluang baru pertumbuhan.
PT Net Mediatama Televisi (NET) misalnya, menerapkan strategi perluasan pasar dengan menargetkan pertumbuhan dari berbagai segmen pemirsa, termasuk segmen pemirsa muda, pemirsa wanita dan pemirsa keluarga.
NET juga melakukan pengembangan dalam aspek programming dan variasi konten agar sejalan dengan kebutuhan perluasan segmentasi kepemirsaannya tersebut.
"Usaha media penyiaran televisi sangat menjanjikan didukung oleh fundamental yang positif berdasarkan penetrasi jangkauan ke masyarakat yang sangat luas, serta potensi monetisasi yang telah teruji," ujar Deddy.
Begitu juga dengan PT Net Media Digital (NMD) yang melakukan inovasi dengan menghadirkan konten-konten baru yang hadir secara eksklusif melalui platform digital. Media digital memiliki potensi pengembangan jangka panjang yang sangat positif sejalan dengan makin tingginya penetrasi dan adaptasi teknologi digital di masyarakat.
Untuk itu, NMD akan terus mengembangkan berbagai konten eksklusif untuk media digital serta mengembangkan platform aplikasi video OTT NET Verse sebagai platform terbaru untuk pemirsanya di ranah digital.
Selain melalui media televisi dan media digital, NETV juga akan membangun kerjasama strategis untuk dapat terus mengembangkan potensi dari seluruh Intellectual Property (IP) dari berbagai variasi genre konten informasi dan hiburan yang kini dimiliki Perseroan.
"Berbagai upaya ini akan dilakukan dengan membangun kapabilitas internal lebih baik lagi, serta melalui kolaborasi strategis dengan berbagai pihak untuk mendukung usaha perseroan dalam mengadaptasi perubahan dan membuka peluang baru pertumbuhan," kata Deddy.
Pada 2021, kinerja NETV mencatatkan pertumbuhan dengan total pendapatan sebesar Rp490,2 miliar, meningkat 9,79 persen atau setara Rp43,71 miliar dari total pendapatan tahun 2020 sebesar Rp446,49 miliar.
Di sisi pengelolaan biaya, perseroan berhasil melakukan efisiensi beban usaha mencapai 34,63 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu pada akhir 2021, perseroan dapat memperbaiki kinerja dengan mengurangi nilai rugi netto periode berjalan sebesar Rp171,51 miliar, mengalami perbaikan sebesar 72,16 persen dari tahun 2020 yang mencatat rugi bersih sebesar Rp616,06 miliar.
Dari sisi pencapaian EBITDA, perseroan mencatat perbaikan dari sebelumnya nilai EBITDA pada 2020 sebesar negatif Rp58 miliar menjadi EBITDA positif sebesar Rp4 miliar pada 2021.
Baca juga: Survei: Pengetahuan masyarakat tentang siaran TV digital meningkat
Baca juga: Gabel: Jangan tunggu ASO untuk migrasi ke TV digital
Baca juga: Kominfo optimistis tuntaskan ASO dalam waktu empat bulan
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022