Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau (DKP Kepri) Tengku Said Arif Fadillah menuturkan bahwa sejumlah investor asal Singapura dan Korea Selatan tertarik membangun bisnis rumput laut di wilayah tersebut.
"Tadi kami ajak pengusaha asal Singapura dan juga tim riset untuk kepentingan Korea Selatan mengelilingi Perairan Tanjungpinang dan Bintan. Ini kunjungan perdana mereka yang difasilitasi Staf Ahli dari Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Arif, di Tanjungpinang, Jumat.
Mantan Sekda Kepri itu menjelaskan bahwa Michael, pengusaha asal Singapura sudah membangun bisnis rumput laut di sejumlah kawasan di wilayah timur Indonesia. Michael dan rekan bisnisnya tertarik untuk membangun bisnis rumput laut di Kepri, wilayah barat Indonesia.
"Dia (Michael) tidak sendiri, melainkan bersama rekan bisnisnya dalam konsorsium membangun bisnis rumput laut di Kepri. Mereka ini pengusaha yang memang fokus mengembangkan bisnis rumput laut," ujarnya.
Selain itu, dua orang peneliti dari MT CRC Korsel yang berkolaborasi dengan peneliti asal Institut Teknologi Bandung juga ikut dalam kegiatan tersebut. Mereka merupakan utusan dari pengusaha Korsel, yang tertarik membangun bisnis rumput laut di Kepri.
"Biasanya memang dilakukan penelitian terlebih dahulu sebelum investor asal Korsel berinvestasi," ucapnya.
Dalam kunjungan selanjutnya, Arif akan membawa para pengusaha dan peneliti tersebut mengelilingi Pulau Moro, Kabupaten Karimun dan beberapa lokasi pengembangan rumput laut Kabupaten Lingga.
"Tadi gelombang tinggi sehingga kami urung ke Lingga dan Moro," katanya.
Arif berharap para investor itu tertarik menanamkan modalnya membuka usaha pengelolaan rumput laut sehingga memiliki nilai tambah dibanding diekspor dalam kondisi mentah.
"Kami ingin mereka bangun pabrik rumput laut yang melibatkan masyarakat nelayan lokal," tuturnya.
Di sejumlah daerah di Nusa Tenggara Barat, bisnis rumput laut cukup menggairahkan lantaran harga rumput laut mencapai Rp35.000 per kg. Sementara harga rumput laut di Kepri rata-rata sekitar Rp10.500 per kg.
"Itu (penjualan rumput laut di NTB) disebabkan rumput laut tidak dijual mentah, melainkan sudah diolah menjasi tepung," katanya.
Baca juga: DKP Kepri dorong nelayan kembangkan rumput laut
Baca juga: Sulteng kembangkan budidaya rumput laut di Poso-Bangkep
Baca juga: Hari Laut Sedunia, Menteri Trenggono genjot produktivitas rumput laut
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022