Jakarta (ANTARA) - Perancang busana Spanyol Juana Martin pertama kali menyuguhkan adibusana di Paris, Prancis, menyuguhkan koleksi berbau flamenco.

Baca juga: Fendi tampilkan sentuhan Roma modern untuk koleksi Couture SS22

Aktris Rossy de Palma membuka pertunjukan, memberi penghormatan untuk Andalusia, Spanyol dengan memakai mantel panjang warna gading dengan manik-manik putih.

Ia mengitari taman diiringi petikan gitar dari nyanyian tradisional dari para penampil, termasuk penyanyi Israel Fernandez, lalu berhenti untuk menyambut mereka dengan sentuhan dramatis dari tangannya, gaya flamenco.

Pada koleksi lainnya, dikutip dari Reuters, Jumat, Martin bermain dengan volume, memadukan jaket bolero di atas rok hitam panjang bertumpuk-tumpuk, dan tutu pendek. Celana pendek warna gading dipadukan dengan jaket mengembang lebar dengan aksen bertumpuk.

Sebagian model memakai anting mawar perak, pola yang juga muncul di gaun kulit dengan sarung tangan serasi.

Baca juga: Valentino tampilkan busana inklusif di Paris haute couture

Model mengenakan busana Juana Martin sebagia bagian dari koleksi Haute Couture Fall/Winter 2022-2023 di Paris, Prancis, 7 Juli 2022. (REUTERS/JOHANNA GERON)

Martin adalah perempuan Spanyol pertama dan orang Spanyol ketiga yang berpartisipasi di jadwal haute couture Prancis, mengikuti Cristobal Balenciaga dan Paco Rabanne.

"Saya sangat bangga kepadanya, dia adalah teman saya tapi saya juga sangat menyukai karyanya," kata de Palma kepada Reuters.

"Ini bukan cuma bersejarah buat saya tapi juga untuk industri fesyen di Spanyol," kata Martin lewat penerjemah.

Dia ingin terus menghadirkan lini adibusana miliknya di Paris.

"Saya punya banyak cerita untuk dikisahkan dan saya ingin melakukannya di sini."


Baca juga: Dior "haute couture" rayakan kerajinan tangan khas India

Baca juga: Deretan merek premium dikonfirmasi akan hadir di Paris Couture Week

Baca juga: Balenciaga yang "nyeleneh" kembali masuki dunia "haute couture"

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022