Jakarta (ANTARA) - Clear aligner merupakan salah satu alternatif untuk merapikan gigi. Bedanya dengan behel atau kawat gigi konvensional, metode tersebut menggunakan teknologi 3D modelling dan dianggap memiliki beberapa keunggulan.
Baca juga: Startup estetika gigi KLAR dapat pendanaan awal
Dokter gigi dari Klinik Rata drg. Gita Caesaria mengatakan, saat memulai perawatan, pasien akan diberikan satu set clear aligner yang terbuat dari plastik transparan medical-grade dan BPA free. Setiap pasien akan mendapat set clear aligner yang berbeda sesuai dengan kondisi gigi masing-masing.
"Setiap aligner ada nomornya, misalnya dari nomor 0 sampai 20. Jadi gigi dibuat untuk bisa mengikuti bentuk aligner-nya. Saat pakai nomor 20 pasti giginya sudah rapi," kata Gita saat ditemui ANTARA di Klinik Rata Senayan, Jakarta, Kamis (7/7).
Baca juga: "Clean aligner" tawarkan rasa nyaman ketimbang kawat gigi
Dia menambahkan, pasien akan mengetahui prediksi hasil akhir dari pemakaian clear aligner sejak awal melalui video simulasi. Diperkirakan, gigi dapat rata hanya dalam waktu 3-6 bulan.
Gita mengatakan bahwa dengan menggunakan clear aligner, pasien bisa meminimalkan kunjungan ke dokter gigi karena perawatannya sangat mudah dan dan bisa dilakukan mandiri di rumah.
Menurut dia, pasien hanya perlu mengganti aligner seminggu sekali sesuai pergerakan gigi, sementara pemakaian hariannya selama 20-22 jam.
"Pas pakai ini, intinya enggak boleh dipakai pas makan, minum air panas, sama sikat gigi. Copot dulu aja. Nanti, diganti seminggu sekali, dipakai dalam sehari 20-22 jam," ujar Gita.
Dengan minimnya kunjungan ke dokter gigi, biaya perawatan dengan clear aligner tentu akan lebih murah dibandingkan behel yang harus kontrol setiap bulan. Di Klinik Rata sendiri, perawatan dengan metode tersebut dikenakan biaya mulai dari Rp4,9 juta.
Gita juga mengatakan aligner tidak akan menimbulkan sakit atau menyebabkan pasien kesulitan saat makan. Selain itu, bahan yang transparan membuat pasien seperti tidak memakai apapun di giginya.
"Jadi ini adalah jawaban untuk orang-orang yang pakai behel tapi merasa repot karena harus kontrol sebulan sekali, sakit, sariawan, enggak bisa makan, dan ini lebih predictable." pungkas Gita.
Baca juga: Kawat gigi tradisional atau "clear aligner", mana yang lebih baik?
Baca juga: Enggan pakai behel, coba KLAR Aligner untuk rapikan gigi
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022