Kemarin, cadangan devisa naik hingga rupiah bertengger di Rp15.000

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ditutup melemah .....

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah informasi penting menghiasi berita ekonomi pada Kamis (7/7) kemarin, mulai dari cadangan devisa yang naik hingga rupiah yang kini bertengger di level psikologis Rp15.000 per dolar AS.

Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca pada Jumat ini:

1. BI: Cadangan devisa RI naik pada Juni, mencapai 136,4 miliar dolar AS

Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia meningkat pada Juni 2022 menjadi 136,4 miliar dolar AS dibandingkan dengan Mei 2022 yang sebesar 135,6 miliar dolar AS.

Baca selengkapnya di sini

2. Pasokan melimpah, harga cabai mulai turun ke Rp80.000 per kg

Harga cabai di pasar mulai berangsur turun menyusul pasokan yang melimpah, dari harga tertinggi yang mencapai Rp130.000 per kilogram beberapa waktu lalu kini menjadi di kisaran Rp80.000 per kilogram.

Baca selengkapnya di sini

3. Ketua IMF: Kemungkinan resesi global tak dapat dikesampingkan

Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) pada Rabu (6/7/2022) mengatakan prospek ekonomi global telah "suram secara signifikan" sejak April dan dia tidak dapat mengesampingkan kemungkinan resesi global tahun depan mengingat risiko-risiko yang meningkat.

Baca selengkapnya di sini

4. Presiden Jokowi ajak masyarakat bersyukur harga beras tidak naik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat mensyukuri harga beras di Indonesia yang tidak naik, padahal saat ini sedang terjadi gejolak rantai pasok pangan di dunia karena konflik militer Rusia dan Ukraina.

Baca selengkapnya di sini

5. Rupiah ditutup melemah ke Rp15.002 menyusul notula "hawkish" The Fed

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ditutup melemah seiring dirilisnya notula rapat yang menunjukkan sikap hawkish bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.

Baca selengkapnya di sini