tiga dari empat orang tua khawatir tentang learning loss
Jakarta (ANTARA) - Chief of Education UNICEF Katheryn Bennet mengatakan perlu adanya intervensi terhadap learning loss atau hilangnya kesempatan belajar akibat pandemi COVID-19.
“Hasil riset yang dilakukan oleh UNICEF dan UNESCO memperkirakan ada sekitar 17 triliun dolar Amerika pendapatan yang hilang akibat pandemi COVID-19. Ini merupakan angka yang tidak kecil,” ujar Katheryn dalam diskusi yang dipantau di Jakarta, Kamis (7/7).
Oleh karena itu, semua negara harus berjuang untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19 tersebut. Ia mengaku khawatir jika hal tersebut dibiarkan akan semakin memperparah dampak pandemi.
“Jika tidak melakukan intervensi, maka dampaknya akan lebih buruk lagi,” imbuh dia.
Baca juga: Pandemi COVID-19 berdampak turunnya daya belajar siswa
Baca juga: Kemendikbudristek sebut pandemi perparah krisis pembelajaran
Dia menjelaskan learning loss akibat pandemi COVID-19 disebabkan keterbatasan sarana prasarana pembelajaran, belum siapnya institusi pendidikan menghadapi krisis, hingga orang tua yang kesulitan menemaninya anaknya belajar di rumah.
“Kami telah mewawancarai para orang tua, dan hasilnya tiga dari empat orang tua khawatir tentang learning loss akibat sekolah tidak dibuka,” terang dia.
Oleh karenanya, lanjut dia, perlu upaya untuk kembali membuka sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat. Sekolah bukan hanya tempat pembelajaran, tetapi juga mendukung siswa untuk tumbuh secara sosial dan juga mental.
“Jadi kita tidak mengabaikannya, apalagi dengan learning loss yang terjadi. Untuk itu perlu upaya untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19 di sektor pendidikan,” imbuh dia lagi.
Baca juga: Opsi kurikulum prototipe diyakini bantu pulihkan "learning loss"
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Perlu langkah strategis atasi "learning loss"
Baca juga: Kemendikbudristek: PTM harus utamakan keselamatan guru dan siswa
Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022