Jakarta (ANTARA) - Ketika Ons Jabeur menyegel match point yang menjadikannya orang Arab pertama yang mencapai final Grand Slam di Wimbledon, Kamis, yang bisa dia pikirkan hanyalah bergegas menuju net untuk memberi lawannya Tatjana Maria pelukan erat.

Sementara pelatih Jabeur Issam Jellali melompat berdiri dengan tangan terangkat untuk bergabung bersama 15.000 penonton yang bersorak memuji petenis putri Afrika pertama yang mencapai pertandingan perebutan gelar, Jabeur hanya tersenyum saat dia mengakhiri laju luar biasa Maria dengan kemenangan 6-2 3-6 6-1 .

Menjelang pertandingan, Jabeur bersumpah bahwa "pelukan di akhir akan luar biasa" dan dia tidak salah. Kedua petenis saling berpegangan di net untuk waktu yang lama, sambil berbisik ke telinga masing-masing.

Dengan sorak-sorai yang masih terdengar di sekitar Centre Court, Jabeur menarik Maria ke sisi lapangan dan bergabung dalam tepuk tangan untuk memberi hormat kepada petenis berusia 34 tahun yang menjadi pertama kalinya seorang ibu dua anak di semifinal Wimbledon setelah Margaret Court pada 1975.

Baca juga: Jabeur atasi Bouzkova untuk capai semifinal Grand Slam perdana

"Saya tidak tahu harus berkata apa. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan dari kerja keras dan pengorbanan selama bertahun-tahun. Saya senang itu terbayar dan saya akan melanjutkan untuk satu pertandingan lagi," kata Jabeur, dikutip dari Reuters.

"Lebih sulit berlari untuk mendapatkan bolanya. Dia harus membuatkan saya barbekyu sekarang untuk semua lari yang saya lakukan di lapangan!"

"Saya ingin berbagi momen dengannya di akhir karena dia adalah inspirasi bagi banyak orang termasuk saya, kembali setelah memiliki dua bayi, saya tidak percaya bagaimana dia melakukannya."

"Secara fisik Tatjana adalah binatang buas, dia tidak menyerah," ujarnya menambahkan.

Sebelum para pemain melangkah ke lapangan, petenis hebat sepanjang masa Billie Jean King mengatakan bahwa Jabeur "menggunakan tenis sebagai platform untuk membantu Tunisia, membantu Afrika dan membantu orang-orang Arab" dan petenis Tunisia itu melakukan hal itu saat dia mengalahkan Maria untuk pertama kalinya di pertandingan level tur major.

Baca juga: Masuk 10 besar dunia, Jabeur : Saya baru saja memulai

Selanjutnya : Saya seorang wanita Tumisia ...

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022