Semarang (ANTARA News) - Komisi suporter PSIS Semarang melakukan evaluasi bersama pengurus kelompok suporter "Panser Biru" dan "Snax" terkait tawuran antar suporter yang terjadi Minggu lalu di Jepara. "Intinya saya ingin suporter Semarang bersatu dan tetap menjaga persaudaraan," kata Ketua Komisi Sporter PSIS AKBP Drs A.Yudi Suwarso SH di Semarang, Selasa. Menurut Kasat Narkoba Polwiltabes Semarang ini, dalam pertandingan-pertadingan ke depan, suporter Semarang harus bisa menjaga keamanan dan bisa menjadi tuan rumah yang baik. "Jangan gampang terpancing dengan perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab," pinta mantan Kasat Reskrim Poltabes Semarang ini. Pihaknya menyesalkan dan menyayangkan terjadinya kerusuhan antar suporter yang terjadi di stadion dan luar stadion itu, sehingga mengakibatkan kerugian materiil dan korban luka. "Seharusnya hal itu tidak perlu terjadi, apabila semua pihak dapat menahan diri dan tidak terpancing oleh provokasi. Satu orang yang berbuat, semua kena getahnya," katanya. Sementara itu korban tawuran antara suporter PSIS dengan Persijap Jepara bertambah. Yang terluka itu mencapai puluhan orang. Korban luka dari kubu suportar PSIS (Panser Biru dan Snax) sedikitnya 40 orang yang mengalami luka di bagian kepala, pipi, mulut, dan kaki memar-memar. Korban yang mengalami luka berat yang hingga kini masih dirawat di rumah sakit adalah Desi Hartono (22) warga taman Lebdosari Kalibanteng Semarang Barat dan M Tauifik warga Kampung Geni Besar Petek Semarang. Desi Hartono yang tergolek di ruang bedah A-3-12 RS Dr Kariadi Semarang dijadwalkan hari ini menjalani operasi. Desi mengalami luka cukup parah di lehernya terkena pecahan kaca angkutan kota yang dilempari suporter Jepara. Selain itu rahang kiri juga patah terkena lemparan batako yang dilakukan suporter Persijap. Menurut cerita teman-temannya, korban terkena pecahan kaca menancap di lehernya di luar stadion saat terjadi tawur suporter. Dalam keadaan pecahan kaca mobil menancap dilehernya, Desi dibawa lari ke Semarang oleh teman-temannya dengan mobil angkutan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006