kondisi rumput sangat kering membuat karhutla sangat cepat meluas
Kupang (ANTARA) - Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) berstatus sangat mudah terjadinya peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Terdapat 19 daerah dari 22 kabupaten/kota se-NTT dengan tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah berstatus sangat mudah," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan berkaitan dengan peringatan kahutla di NTT yang berlaku pada 7 Juli 2022.
Baca juga: 11 daerah di NTT rawan mengalami kebakaran hutan-lahan
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini karhutla di sebagian wilayah NTT
Daerah yang berstatus sangat mudah terjadi karhutla di antaranya Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Rote Ndao, Sabu Raijua.
Selain itu Alor, Lembata, Flores Timur, Sikka, Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Barat, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Agung menjelaskan kondisi rumput atau dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan di daerah-daerah tersebut dalam kondisi sangat kering dan sangat mudah terbakar.
Dengan demikian, ketika ada titik api yang muncul di area terbuka maka berpeluang besar memicu terjadinya karhutla.
Ia mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan kegiatan yang dapat memunculkan titik api seperti membuka lahan pertanian dengan cara membakar maupun membuang puntung rokok sembarangan di daerah terbuka.
"Dengan kondisi rumput atau dedaunan yang sangat kering membuat karhutla sangat cepat meluas ketika ada titik api yang tidak bisa dikontrol, karena itu harus dihindari," katanya.
Agung menambahkan di sisi lain, kondisi angin kencang yang bersifat kering di musim kemarau juga dapat membuat karhutla dengan cepat meluas dan sulit untuk ditangani.
Baca juga: BMKG: Waspadai karhutla di tiga daerah di NTT
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi meluasnya karhutla di NTT sepekan ke depan
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022