Jakarta (ANTARA) - Netflix memberikan kabar baik untuk pencinta dunia Upside Down karena kisah "Stranger Things" akan lebih dieksplorasi dalam bentuk serial sempalan (spin-off) dan sandiwara baru.
Serial horor fiksi ilmiah mengenai sekelompok remaja di kota fiksi di AS yang menghadapi monster dari dimensi lain adalah salah satu serial yang paling banyak ditonton di Netflix.
Dikutip dari AFP pada Kamis, musim keempat "Stranger Things" menempati posisi pertama daftar serial berbahasa Inggris platform streaming, yang dinilai berdasarkan jumlah durasi penayangan dalam kurun 28 hari sejak dirilis.
Serial ini sudah ditonton lebih dari 1,15 miliar jam, angka yang kemungkinan akan terus meningkat karena episode pamungkas baru dirilis Jumat lalu, dan hanya dilampaui oleh serial Korea Selatan "Squid Game".
Baca juga: Lagu lama Kate Bush kembali populer berkat "Stranger Things"
Duo saudara Matt dan Ross Duffer yang membuat "Stranger Things" sudah mengatakan serial ini bakal berakhir pada musim kelima, namun mereka menambahkan dalam surat terbuka kepada penggemar bahwa bakal ada banyak cerita menarik lain yang asyik untuk dikisahkan di dalam dunia "Stranger Things".
Pada Rabu, Netflix mengonfirmasi akan ada serial spin-off "Stranger Things" berdasarkan ide orisinil Duffer Bersaudara.
Pementasan baru tentang dunia dan mitologi "Stranger Things" juga sedang digarap, dan akan disutradarai oleh Stephen Daldry.
Proyek-proyek ini termasuk dalam kesepakatan antara Duffer Bersaudara dan Netflix yang ingin menciptakan kisah-kisah yang menginspirasi duo itu saat tumbuh dewasa, kisah perpaduan hal yang biasa dan luar biasa.
"Matt dan Ross adalah orang berbakat dengan visi yang tajam dan jelas," kata bos konten Netflix, Ted Sarandos.
Ia menyebut, bukan kebetulan "Stranger Things" bisa menjadi bagian fenomena budaya pop saat ini.
Baca juga: "Stranger Things" sudah ditonton selama lebih dari 1 miliar jam.
Baca juga: Bocoran Stranger Things 5, kapan tayang?
Baca juga: David Harbour jamin episode terakhir "Stranger Things" 4 lebih memukau
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022