Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur, menerima 4.500 dosis vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah itu.
Menurut Koordinator Tim Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Pamekasan Ach Fathol Qorib di Pamekasan, Rabu, ke 4.500 dosis vaksin itu dalam dua tahap.
"Tahap pertama sebanyak 3.000 dosis dan pelaksanaan vaksinasi telah selesai Ahad kemarin," katanya.
Namun, Pemprov Jatim menambah lagi sebanyak 1.500 dosis vaksin, sehingga jumlah total vaksin PMK yang diterima Pemkab Pamekasan sebanyak 4.500 dosis.
Baca juga: Pasar sapi di Pamekasan sepi akibat PMK
Baca juga: Harga daging sapi "sakit" di Pamekasan Rp40 ribu per Kg
"Target kami, vaksin kiriman pada tahun kedua ini selesai sebelum Idul Adha," katanya, menjelaskan.
Vaksinasi pada sapi ini dilakukan petugas dari rumah ke rumah dan melibatkan sebanyak 50 orang petugas penyuluh kesehatan hewan yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
Selain melakukan vaksinasi, Pemkab Pamekasan juga menggencarkan pelaksanaan pemantauan kesehatan hewan dengan melakukan pemeriksaan di jalur lalu lintas hewan.
Semula, jumlah pos pantau PMK di Pamekasan sebanyak dua unit, yakni di Jalan Raya Tlanakan dan di Pasar Keppo, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan.
Namun, mendekati Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah ini pos pantau PMK ditambah, dengan mendirikan pos pantau induk di area Monumen Arek Lancor Pamekasan sebagai pusat koordinasi lintas sektor dalam penanganan wabah PMK.
Jumlah sapi yang dilaporkan sakit ke DKPPP Pemkab Pamekasan sebanyak 5.207 ekor, terbanyak dibanding tiga kabupaten lain di Pulau Madura, Jawa Timur.*
Baca juga: Pemkab Pamekasan sebar nomor telepon dokter hewan untuk layanan PMK
Baca juga: Harga sapi di Pamekasan turun jutaan rupiah akibat wabah PMK
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022